Aku kira urusan kita sudah selesai. Namun mengapa dua kali sudah kamu hadir di mimpi.
Apakah ini caramu mengendap-endap atau hanya sepi yang sedang berkelakar. Atau siapa yang sebenarnya sedang terlalu merindu?
Bukan aku menggiring untuk kamu mengaku. Hanya saja di sepanjang waktu ini sudah jerih payah aku menjadi biasa. Sampai kamu datang lagi membuatnya seolah tetap sia-sia.
Kamu yang bukan dimimpi hanya kutemui sebagai sebuah nama. Bagaimanapun namamu memang tidak akan menjadi seperti semula.
Bukan lagi semata-mata panggilan juga himpunan kenangan. Nama yang masih akan terus kueja dalam doa,
...tapi tidak lagi ketika aku temukan pengganti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI