Sudah kusakiti berkali-kali. Sudah sering kudiamkan pula. Mengapa masih berusaha segigih itu untuk mendapatkan? Apa pengabaianku masih kurang kencang?
Rupanya kamu memang sudah tahan banting. Penolakan yang kulakukan entah berapa kali itu, bagimu bukan hal yang terlalu penting. Membuatmu tetap tak terpelanting. Jangan-jangan kamu justru jadi kecanduan atau memang sinting?
Ah. Maaf jadi kasar padamu lagi. Namun aku masih heran saja, mengapa ada orang seperti kamu. Yang sering kutinggalkan tanpa alasan, tetapi tetap saja mencari celah kesempatan. Yang padahal sudah aku coba hilangkan untuk tidak berkabar sama sekali, ternyata masih saja terus dicari.
Sungguh aku jadi ingin tahu, hatimu itu sebenarnya terbuat dari apa?
Atau memang sengaja caramu demikian, memenasarkanku lalu berharap nanti jadi aku yang mengejarmu.
Tapi...
Ternyata tidak semudah itu bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H