Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Testimoni Samber THR: Setelah 33 Hari Nonstop Menulis, Inilah Artikel Ter...

8 Juni 2019   22:10 Diperbarui: 8 Juni 2019   22:49 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulilah yah sesuatu.

Setelah berhasil membayar lunas semua tantangan yang ada, rasanya kurang afdal jikalau tidak muncul testimoni bagaimana proses menulis dibalik 33 hari nonstop itu. Ya, apalagi tahun lalu saya juga sempat mengabadikannya dalam sebuah artikel (baca disini). Biar adil. Inilah tulisan yang terlahir dari membuat tulisan. Bisa gitu yak?

33 Hari Nonstop Menulis Itu..

Samber, Satu Ramadan Bercerita, menyapa kembali.

Bukan kali pertama perhelatan ini terjadi, masuk tahun kedua dan rasanya makin seru saja. Mungkin ini juga dampak dari hadiah yang  bukan kaleng-kaleng, yaitu sebuah motor matic. Ngaku sajalah.

Karena hadiahnya yang makin menggoda, maka tak heran jika kompasianer pun makin bergairah untuk mengikutinya. Walau dengan syarat yang cukup lumayan membuat ngos-ngosan juga. Menulis selama 33 hari dengan tema yang berbeda, dengan 6 topik misteri yang baru diumumkan H-2 sebelum dimulai. Dibandingkan yang tahun lalu, sepertinya hadiah yang dijanjikan sebanding dengan level kesulitan (dan godaan untuk berhenti) meningkat.

Apalagi beberapa tema memang menuntut kita untuk melakukan sesuatu. Seperti di hari ke-7 yang mengharuskan peserta membuat artikel disertai dengan video, yang itu berarti selain menulis kita juga harus mampu menyuguhkan video. Nggak mudah lho, Ferguso. Padahal itu baru di minggu pertama, yang kalau sudah gagal melakukan ya jangan ngarep bisa mendapat hadiah utamanya. Namun, yang lebih mengerikan adalah apabila kegagalan di awal ini membuat kita makin malas untuk menulis kedepannya. Jangan.

Tidak sampai disitu, tantangan di minggu ke-2 juga tidak kalah menggoda untuk jadi usai sudah. Terutama di hari ke-14  di mana tema yang diangkat mengharuskan para peserta untuk melakukan reportase lagi. Kali ini membahas sosok, mintanya pengusaha pula. Dan dadakan, dong. Duh, rasanya dititik ini banyak sekali godaan untuk berhenti mumpung belum terlalu jauh, masih ditengah-tengah. Tetapi, juga sayang karena sudah setengah jalan kok malah memilih untuk putar balik padahal jarak antar asal dan tujuan sudah hampir sama. Aiiihh.

Untunglah di minggu berikutnya 3, 4, dan 5, tidak terlalu banyak menutut apa-apa. Pun juga mungkin karena sudah mulai enak dan menemukan ritmenya.

Godaan yang banyak muncul justru banyak yang berasal dari kita sendiri seperti rasa malas, merasa bosan, jenuh dan yang paling berdampak adalah karena sudah memasuki pertengahan Ramadan sampai jelang Lebaran biasanya waktu yang kita miliki jadi terbagi ke mana-mana. Seperti membantu ibu membeli kue lebaran, mencari kain untuk baju baru, pergi mudik ke luar kota dan tentu menghabiskan waktu berharga bersama saudara yang tidak lama jumpa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun