Tulisan ini adalah babak akhir dari "Merayakan 500 Artikel: Sebuah Pesta Kecil-kecilan untuk Kalian".
Akhirnya sebuah ide tercetus jelang kelahiran artikel ke lima ratus. Ide yang mungkin receh, yang hanya buat terkekeh-kekeh. HAHA. Ya, saya sendiri sempat pesimis,kok. Takutnya tidak ada yang menyambut, kemudian saya harus berpura-pura tidak pernah memberi kabar tersebut. Kan,kocak.
Alhamdulilah, ditanggal 10 Maret lalu, ide itu tidak hanya sebatas rencana jadi terlaksana. Dengan periode yang lumayan panjang itu, sepanjang hari dihantui ragu-ragu. Enam belas hari, ekspektasi saya tidak saya pasang tinggi-tinggi. Lebih dari lima fiksi, itu sudahlah tercukupi. Sebab jangan sampai kurang dari, bisa-bisa saya menghadiahi diri saya sendiri. Kan,kocak, lagi-lagi.
Soal apa yang saya beri memang tidak seberapa. Sedari awal juga saya sudah mengatakan.Seperti pernyataan dipengumuman lalu,
"Sekali lagi jangan dilihat dari apa yang akan saya berikan tetapi anggap saja ajang bersenang-senang."
Hadiah yang saya janjikan cuma seharga paketan ayam tepung kakek-kakek berjenggot. Itupun saya sama ratakan pada lima orang. Hitung saja totalnya sendiri, ya hanya segitu. Tapi percaya deh, hadiah itu halalan thayyiban. Semoga saja berkah. Aamiin.
Kenapa Memilih Fiksi?
Saya menyebut apa yang saya adakan ini ibarat pesta. Meski tanpa jamuan makan,minuman bahkan sekadar camilan. Saya justru meminta kalian yang membawakan sesuatu pada saya : sebuah tulisan. Lebih khusus lagi beraliran fiksi. Ya, yang khayal-khayal itu.
Bukan karena saya jago fiksi. Boro-boro. Sejujurnya saya hanyalah penikmat yang juga sering ngawur dalam meraciknya. Alasan itu yang kemudian menjadi pertimbangan saya menilai bawaan kalian nanti, seperti yang juga sudah saya omongkan,
Pemenang dipilih berdasarkan perasaan dan yang bisa membuat saya senyum-senyum sendiri.