Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tidak Perlu Doraemon, Tulisan Juga Memiliki Kemampuan Mesin Waktu

10 Februari 2019   23:32 Diperbarui: 10 Februari 2019   23:35 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah nggak sih kalian --yang juga sama-sama menulis---membaca tulisan lama buatan kalian sendiri tetapi justru jadi merasa geli yang kemudian memunculkan pertanyaan "kok bisa menulis kayak begini?"

Jika ada waktu luang dan saya sedang tidak punya hasrat untuk menuliskan sesuatu, biasanya saya memilih untuk menjenguk tulisan lama saya saja. Selain bisa bernostalgia, pun harapannya bisa memancing ide dari tulisan itu sendiri. Dan itu bisa terjadi,lho. Adakah yang se-golongan dengan saya?

Sensasi Membaca Tulisan Lama buatan Sendiri : "Kok Gemes,yah!"

Beruntunglah kamu yang juga menulis, sebab sensasi yang seperti ini hanya bisa dirasakan bagi yang menulis. Yaiyalah,ya.

Hal semacam 'gemas terhadap tulisan sendiri' sering saya alami, bahkan sering saya sengajakan terjadi. Menengok tulisan yang saya sendiri kadang tidak sadar pernah menuliskannya. Tulisan-tulisan yang ternyata jika dibaca kembali ada saja yang membuat jadi gemas. Entah itu karena tata bahasanya yang kurang tepat, tanda baca yang amburadul atau sebenarnya yang lebih receh lagi adalah soal isi tulisan yang ternyata banyak sekali curhatannya. #Hiyaak! Atau cuma saya saja?

Apalagi untuk tulisan-tulisan yang usianya sudah cukup 'berumur', kadar ke-gemas-an yang saya alami bisa berkali-kali lipat. Maklum, zaman-zaman itu saya memang sedang belajar. Sampai sekarang pun juga masih belajar sih. Namun proses belajar yang terus diasah, jadi membuat tulisan yang lahir dari hari ke hari itu tumbuh dan berkembang lebih baik. Harapannya.

Ya, toh menulis itu memang soal proses. Jadi saya juga tidak malu jika kemudian seseorang membawa-bawa tulisan lama saya. Saya tidak akan mengatakan tulisan itu "tiri", bagaimanapun tulisan saya di tahun 2014 (misalnya) dan tahun berikutnya adalah tulisan kandung saya sendiri. (Te)tep bangga!

***

Walau terkadang menimbulkan gemas, sensasi membaca tulisan buatan sendiri bisa menjadi kesenangan sendiri. Kesenangan karena ternyata apa yang kita baca adalah bukti nyata karya kita pernah terlahir selamat. Walau sering kali tulisan itu juga mampu membawamu pada kejadian-kejadian yang sebenarnya sudah lewat. Keren nggak tuh? Ternyata tidak harus mempunyai kantong ajaib doraemon untuk kembali ke masa lalu, karena tulisan bisa memiliki kemampuan mesin waktu.

Salam,

Listhia H Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun