Tidak ada pilihan. Membiarkanmu pergi adalah sisa yang kamu tawarkan.
Semestinya kamu paham: mana mungkin aku bisa tidak peduli --berpura-pura semua baik padahal ada sakit yang aku tanggung sendiri deritanya. Seperti yang kamu lakukan untukku, tapi gagal aku tiru.
Kamu lupa, setiap kepergian hanya meninggalkan kenangan, bukan? Dan kamu mungkin tidak mengerti, setiap kenangan tidak mudah pergi sekuat apapun dipaksakan. Dia akan tinggal dan kamu seolah membiarkan aku agar merawatnya sendiri.
Yang aku khawatirkan saat ini cuma bagaimana jika kelak kenangan itu dewasa dan bertanya padaku perihal kamu yang kubiarkan pergi.
Kenapa jadi aku yang salah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H