Selama pertunjukan berlangsung, saya kadang menjadi geli sekaligus bertanya-tanya, "fenomena apakah yang saya -juga mereka yang hadir disana- sedang alami?"
Sebuah pengalaman baru banyak saya dapat dari pertunjukan minggu malam itu. Seperti pengalaman soal rasanya mengangkat tangan ramai-ramai sambil menyerukan Hak-e-hak-e.
Ya, kalau sebelumnya saya hanya sebatas menonton dari video klip atau acara televisi, ketika menjadi pelakunya langsung ternyata ada rasa yang berbeda. Yang selain asyik juga membuat saya jadi geli. Geli dalam artian seperti ingin menertawakan tingkah saya sendiri saja. HAHA.
Tidak cukup dengan teriak dan mengangkat tangan, bergoyang bersama ditengah keramaian sembari menyanyikan lagu koplo juga jadi pengalaman yang tak saya lupa,lho.
Ya, urusan dangdut koplo ternyata bukan lagi musik yang dianggap pinggiran. Yang nyatanya hari ini bukan makin berkurang penikmatnya, malah jadi sebaliknya.
Bukan juga jadi kegemaran orang-orang berusia, sebab muda-mudi kini jadi lama-lama jadi mengikuti. Tidak akan disangkal lagi, fenomena anak muda penyuka koplo benar-benar nyata adanya,ya.
Selama itu menyenangkan kenapa menolak untuk mengaku, ya toh?
Salam,
Listhia H Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H