Ketika Meminta Lagu di Radio Masih Menyenangkan

Ingat nggak kapan terakhir kali kamu mendengarkan radio sambil meminta lagu pada penyiarnya? Atau malah belum pernah sama sekali?

Semenjak masuk kuliah, mendengarkan radio adalah salah satu hiburan yang paling saya sukai. Bukan, bukan karena tidak ada televisi. Hanya saja, mendengarkan radio terasa punya sensasi yang lebih membahagiakan bagi saya. Lebih bisa menjadi moodbooster,gitu!

Saya tidak menyukai kesepian. Alasan itulah yang barangkali membuat saya mencari-cari sesuatu yang bisa membuat keramaian. Ya, keramaian yang kemudian saya usahakan dengan menyalakan dan mendengarkan radio. Televisi memang mampu, hanya saja saya mudah ter-distract (teralihkan) dengan visualisasinya. Maklum, selain mendengarkan radio ada hal lain yang saya ingin kerjakan juga, semisal menulis atau mengerjakan tugas lainnya yang butuh saya perhatikan.

Pencitraan bets yak.

Nostalgia, Bahagia itu Sesederhana Mendengarkan Permintaan Kita dibacakan

Dulu, mendengarkan radio tidak semudah hari ini yang tinggal streaming , yang auto cari frekuensi.

Saya kenal radio sejak SD. Waktu itu, saya sering mendengarkan salah satu stasiun radio -yang letaknya tidak jauh dari rumah- bersama kakak. Hal yang membuat kami begitu antusias mendengarkan radio kala itu adalah momen menunggu salam-salam dibacakan oleh penyiar.

Salam yang sebelumnya kami tuliskan dalam sebuah lembaran kertas yang disediakan pihak radio. Bukan hanya salam, pun kita diperbolehkan untuk meminta lagu kesukaan yang syukur-syukur diputarkan.

Cerita soal radio yang seperti ini bukan hanya milik saya. Seorang teman (gebetan jaman baheula) bahkan sempat terang-terangan bercerita bahwa dulu radio pernah menjadi media mengirim 'sinyal-sinyal' tanda suka -cinta?. Hmmm, sweet sih tapi kenapa baru ngaku dan saya juga baru tahu. HAHA.

Romantisnya radio dulu adalah meski ketika kita menulis pun belum tentu akan dibacakan, tetapi kami tetap setia didepan radio sampai mengantuk. Seberjuang itu, tetapi manis juga jika dirasa-rasa hari ini. Jadi punya cerita, setidaknya.

Ada yang Berbeda, Namun Meminta Lagu di Radio Hari Ini Boleh Juga Lho

Sudah setahun belakangan saya berada di Jogja. Selama itupula saya masih menyempatkan untuk mendengarkan radio yang cukup hits diwilayah ini, sebut saja SWARAGAMA FM yang berada difrekuensi 101.7.

Selama kurang lebih setahun itu jugalah, saya hanya menjadi pendengar setia dengan menikmati lagu-lagunya yang tidak pernah membosankan di telinga. Nilai tambah lainnya adalah informasi-informasi yang diberikan dari radio 'akademia jogja' ini juga banyak membantu saya lebih mengenal apa-apa yang ada disini, di Jogja. Saya makin jatuh cinta.

Lama-lama ternyata menjadi pendengar ternyata tidak cukup. Saya jadi berpikir, "Mengapa tidak mencoba ikut nimbrung, minimal meminta lagu?". Ahiya, itung-itung nostalgia ya khaan. Toh, saya juga sebenarnya sudah lama menyimpan nomor radio tersebut, entah apa yang membuat saya menyimpannya, iseng.

Sebagai seorang yang sedang mencoba mengulang masa lalu ber-radio, saya sempat ragu memulainya. Memulai bagaimana cara meminta di jaman now. Maklum, terakhir meminta lagu di radio saat saya masih jaman SMA, itupun bukan saya yang meminta melainkan penyiarnya -yang hari ini telah jadi mantan- yang saking hapalnya lagu apa-apa yang saya suka #malahcurhat

Hari ini nyatanya meminta lagu tidak harus seberjuang dulu. Tidak pakai kertas-kertas lagi, cukup mengetik. Tidak harus merasakan ter-php karena tak lama penyiarmu akan memberitahumu kalau tidak bisa memutarkannya. Meminta lagu hari ini bukan hanya satu arah, hanya kamu yang meminta lalu sudah. Namun sudah bergeser menjadi dua arah, kamu mau apa lalu penyiar membalasnya. Cepat-cepat!

Ya, ternyata meski tidak seberjuang dahulu, meminta lagu tetap terasa menyenangkannya. Atau lebih terasa membuat nagih, karena apa yang kita mau saat itu bisa langsung autoputer.

Orang boleh mengira saya receh betul, hanya meminta lagu begitu senangnya. Karena bahagia saya memang sederhana, saya bosan membuat playlist musik sendiri maka saya meminta radio saja. Kali aja dapat salam-salam manja. Kalau kamu mencoba radio yang sama, ada nama saya disebut itu memang saya. Coba-in deh!Mari berkirim salam-salaman! HAHA.

Salam,

Listhia H Rahman