Sering saya mendapat curhatan dari teman-teman yang ingin belajar menulis. Curhatan semacam begini,"Aku bingung, gimana sih caranya nulis?" atau "Mau deh kayak kamu bisa nulis tapi gimana mulainya?"
Ya. Intinya soal memulai sebagai penulis pemula. Saya tidak sambat karena terlalu sering dicurhati, justru saya jadi maklum dan ada bahagia-bahagianya,gitu. Sebab ternyata makin kesini orang ternyata menanggap bisa menulis itu seksi. #halah
Ketakutan-ketakutan yang Hadir Ketika Ingin Memulai Menulis
Adalah wajar jika kita menjadi takut untuk mengawali sesuatu yang belum pernah kita coba. Namun, bukan berarti kemudian kamu memilih menyerah pada takutmu lalu tidak melakukan apa-apa. Terkadang takut yang muncul itu cuma kekhawatiranmu yang berlebihan. Khawatir atas pikiran-pikiran negatif yang menyerang, yang sebenarnya kamu bisa menaklukannya sendiri. Mudah.
Pun sama halnya dengan ketakutan-ketakutan menulismu itu, yang kurang lebih masalahnya hampir sama saja. Berikut ini ketakutan yang justru sering membuatmu justru tidak jadi menulis. Kan, sayang banget.
1. Kurang Percaya Diri. Hempaskan Saja Kurang Percaya Dirimu Itu!
Ketakutan yang paling mendasar adalah soal percaya diri. Kalau kamu percaya diri, ketakutan itu pasti tidak akan muncul dipikiranmu. Beneran. Menjadi kurang percaya diri apalagi diawal kamu memulai untuk menulis itu seperti penyakit. Kalau kamu nggak mau lawan, lama-lama penyakit itu jadi makin ganas juga. Kamu makin malas.
Kabar baiknya kurang percaya diri ada obatnya,kok. Obatnya, ya kebalikannya. Kamu hanya butuh mempercayai kemampuan dirimu sendiri.
"Saya bisa menulis, saya akan memulainya"
Oya. Salah satu pemicu kurang percaya diri yang muncul adalah soal takut tidak punya bakat menulis. Padahal menulis tidak hanya bagi orang yang berbakat, asal berlatih terus menerus, pun kamu pasti bisa. Menulis itu hanya soal menikmati prosesnya saja.
2. Baru Memulai Tetapi Sudah Banyak yang Dipikirkan
Yang terlalu memang sering tidak baik. Seperti yang terjadi pada penulis pemula, yang terlalu banyak memikirkan yang tidak-tidak. Dari memikirkan takut tidak bermutu sampai bagaimana nanti jika tulisannya tidak ada yang baca.
Halah.Belum juga memulai kok sudah memikirkan hal begitu,lho. Kita tidak akan pernah tahu kepastian pikiranmu itu benar atau tidak sampai kamu mencoba. Jangan hanya asumsi, karena bisa saja itu hanya ilusi.
Jangan sampai pikiran negatifmu malah membunuh kesempatan baikmu,menjadi penulis. Mau sampai kapan memikirkan sesuatu yang belum tentu terjadi? Mending coba menulis yang sudah pasti.
Lagi-lagi cara ampuh untuk menaklukan rasa takut itu adalah dengan mencoba-mencoba-dan mencoba.
Percayalah, saya juga tidak ujug-ujug bisa merangkai kata seperti hari ini. Saya pernah mengalami tulisan yang amburadul juga baik dari pemilihan kata yang kurang pas sampai menggunakan tanda baca pun masih bukan pada tempatnya. Tidak dipungkiri, hal itu juga mungkin tak saya sadari terjadi pada tulisan saya meski sudah mencapai ratusan itu.
Dari mencoba saya jadi tahu salah ada dimana, belajar dari kesalahan. Juga kamu nantinya. Tulisan saya tidak sempurna, untuk itu saya terus menulis lagi dan lagi. Tidak ada puas-puasnya. Kamu pun harus sama halnya.
Tidak ada seorang yang menyebut dirinya penulis jika tidak pernah menulis bukan? Jadi menulislah saja. Mulai dari apa yang ingin sekali kamu ceritakan.
Kalau kamu punya pikiran yang sama -ingin menulis tetapi bingung darimana- semoga tulisan ini bisa sedikit membantu dan makin membangkitkan semangatmu menulis, ya.
Saya tunggu tulisanmu! Tulis di kompasiana juga boleh!
Salam,
Listhia H. Rahman