Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Setelah Tahu Ini, Yakin Masih Mau Menahan Buang Air Kecil Lagi?

21 Juni 2018   22:02 Diperbarui: 21 Juni 2018   23:24 2874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebelet pipis..kebelet pipis..kebelet pipis, Papah!

Kalau kamu sudah lahir di tahun 2000-an, pasti tidak asing lagi dengan kata-kata diatas, atau malah tidak sadar  mendendangkannya? Ya, sebab penggalan tersebut merupakan salah satu lirik lagu yang pernah tenar di masanya.

Lagu berjudul 'kebelet pipis'yang dinyanyikan oleh seorang anak laki-laki dengan Ayahnya, Ciccio Manassero dan Papa T Bob.

Bukan, tulisan ini bukan membahas lagu tersebut dimasa kini. Masih berhubungan dengan lagu tersebut, kali ini yang akan dibahas adalah soal menahan buang air kecil atau pipis. Sesuatu yang sering dianggap sepele, termasuk kamu?

Memang, jika tidak menjadi kebiasaan hal ini tidak akan mengancam jiwa. Namun, bukan berarti akan selalu menjadi aman, lho. Jika menganggapnya biasa terlalu lama, menjadi kebiasaan, menahan pipis ini juga bisa berbahaya. Udah ngeri belum?

Apalagi dimasa-masa mudik seperti ini, banyak waktu yang kita habiskan di jalan tak jarang menuntut kita untuk menahan hasrat buang air kecil.

Nah, seberapa jauh sih bahaya yang bisa ditimbulkan? Adakah rentang waktu maksimal terkait berapa lama kita harus menahannya?

Seberapa banyak yang bisa kita tampung dan boleh nggak menahannya?

Tubuh manusia memiliki daya tampung air kencing (urin) yang bervariasi. Diketahui orang dewasa yang sehat bisa menampung kira-kira dua cangkir urin dalam kandung kemihnya.

Kandung kemih adalah tempat dikumpulkannya urin yang dikeluarkan ginjal sebelum dibuang. Jika dibandingkan dengan sewaktu masih kecil, daya tampung urine tidak akan sebanyak ketika dewasa.

Ketika tubuh sudah menahan lebih dari 2 cangkir, biasanya kita sudah merasa tidak nyaman. Di saat itulah masa-masa 'kebelet' yang membuatmu mendambakan toilet.

Kita bisa mengetahui penuh atau tidaknya urin ini karena dinding kandung kemih dipenuhi oleh reseptor kecil yang tugasnya mengirim sinyal pesan ke otak. Ketika pesan itu diterima, kita bisa memilih untuk mengeluarkannya atau menahan.

Ya, kabar baiknya, soal pengontrolan buang air kecil ini bisa kendalikan secara sadar. Jadi, kita bisa mengatur kapan waktu yang tepat untuk membuangnya. Bisa menunggu sampai kamu bertemu kamar kecil deh.

Sinyal buang air kecil ini pun bisa bervariasi tiap orangnya. Tergantung dari usia, seberapa banyak urin yang terdapat didalam kandung kemih, dan waktu.

Misalnya dari segi waktu, sinyal buang air kecil akan menurun ketika malam tiba, yang membuat kita bisa tidur dengan nyenyak berjam-jam.

Jangan dikira urusan buang air kecil sesederhana yang kita lakukan, karena ada banyak otot, organ dan syaraf yang juga terlibat dalam urusan ini.Soal berapa waktu maksimal kita bisa menahan, itu juga tergantung tiap orangnya.

Ya, tidak ada panduan mengenai seberapa lama kamu aman dalam menahan buang air kecilmu itu. Kamu sendiri yang bisa merasakannya.

Dampak yang bisa terjadi apa?

Selama tidak menjadi kebiasaan, menahan buang air kecil ini tidak menimbukan masalah yang serius. Hanya saja, ceritanya akan berbeda ketika menjadikan ini kebiasaan apalagi jika sudah menahun dilakukan.

Adapun risiko yang bisa terjadi akibat menahan buang air kecil diantaranya adalah meningkatkan risiko terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK). ISK terjadi akibat adanya bakteri yang masuk pada saluran kemih. Namun tidak sesimple menahan buang air kecil lalu jadi infeksi,ya.

Ada beberapa hal yang bisa membuatmu makin berisiko ISK ,diantaranya ketika kamu tidak cukup minum yang membuat kandung kemih tidak terisi penuh sehingga tidak bisa mengabarkanmu untuk mengeluarkannya.

Hal ini dapat memungkinkan bakteri masuk ke saluran kemih dan menyebabkan infeksi. Pada kondisi tertentu, semisal sedang hamil, tidak disarankan untuk menahan buang air kecil dikarenakan peningkatan ISK bisa lebih tinggi.

Selain itu, ada beberapa keadaan yang mungkin membuatmu jadi lebih sering ke kamar kecil. Seperti yang terjadi pada sebagian wanita yang sudah memiliki anak.

Hal ini bisa terjadi akibat proses kelahiran seperti akibat melemahnya otot-otot yang terlibat dalam pembuangan urin. Jadi, wajar kalau keinginan ke belakang jadi makin sering terjadi.

Tips n Triks di saat Mudik, ketika kamar kecil belum terlihat

Bagaimana kalau kamar kecil masih jauh? Menahannya, boleh. Cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk melupakan kebeletmu itu adalah dengan main game, mendengarkan musik, atau bermain media sosial? Lakukan aktivitas yang melibatkan otakmu.

Namun, jangan terlalu lama juga, sebab itu pasti akan menyiksa bukan?

Ya, seperti yang direkomendasikan oleh Kemenkes, berisitrahatlah tiap 3 sampai 4 jam sekali. Di saat berisitirahat itu kamu bisa menggunakan waktu 5 menit saja untuk mengunjungi kamar kecil. Jangan khawatir, minimal di pom bensin selalu ada kamar kecilnya kok!

Rindu sudah kamu tahan, masa buang air kecil juga begitu? Jangan.. apalagi jadi kebiasaan!  

Salam,

Listhia H Rahman

Bacaan : satu, dua, tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun