Menjalankan puasa adalah kewajiban. Bekerja adalah bagian dari tuntutan. Keduanya bukan ada untuk saling meniadakan. Tapi, sebaliknya sama-sama bisa menuntunmu pada pahala juga.
Melihat Bapak dan Ibu
Bapak dan Ibu saya sama-sama bekerja. Saat bulan puasa seperti ini saya melihat keduanya tidak banyak berbeda soal menjalani pekerjaan seperti hari-hari biasanya. Bapak tetap berangkat pagi -sekitar pukul setengah enam---sepagi hari di bulan-bulan biasanya dan pulang dijam yang tidak banyak berubah, masih sore saja. Pun Ibu yang bedanya hanya berangkat sedikit lebih siang dan pulang dilebih awal, dikurangi saja 30 menit kalau dibanding hari biasanya. Ya, meski puasa keduanya tetap bekerja, tanpa pernah menunjukan lelah apalagi mengeluh.
Bapak pernah bilang, bekerja itu juga bagian dari ibadah, barangkali itu yang membuat beliau tidak pernah mau telihat lelah
Kenyataannya bulan puasa memang tidak bisa dipandang sebagai bulan liburan. Tidak berbeda seperti bulan yang lainnya, kita tetap dituntut bekerja. Memang, nampaknya akan menjadi berat kalau dirasa-rasa, apalagi pada awalnya. Namun, bukan berarti tidak bisa mengakalinya,bukan?Nah,Berikut ini cara yang bisa kamu lakukan agar staminamu awet sampai buka sehingga semua pekerjaan bisa terlaksana.
Jangan lupa sahur, tabungan energi untuk hari-harimu nanti
Kesibukan terkadang membuat kita menjadi sangat lelah. Lelah yang akhirnya membuat kita begitu menyayangi kesempatan tidur. Benar, kita memang butuh tidur untuk menyegarkan badan dan pikiran. Tetapi, jangan jadikan alasan untuk memilih tidur saja ketimbang santap sahur. Momen sahur adalah waktu dimana kita diberi kesempatan untuk mengisi bahan bakar untuk menjalani hari-harimu nanti.
Bahan bakar yang berkualitas berasal dari bahan yang berkualitas juga. Jadi, jangan pilih bahan (makanan) asal-asalan,terlebih saat sahur.Pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (yang akan dicerna lebih lambat sehingga membuat kenyang lebih lama) seperti roti gandum, beras merah juga bisa ditemukan pada buah-buahan.
Selain karbohidrat kompleks, protein juga bisa membantu menahan lapar dengan membuat merasa kenyang. Kurangi dulu yang berlemak, karena pencernaan akan bekerja berat untuk mengolah bahan yang satu ini. Oya, jangan makan tak terkendali karena takut tidak kuat menjalani hari. Makanlah secukupnya saja.
Jangan lupa minumnya. Dehidrasi akibat kehilangan cairan tubuh bisa menganggu konsentrasi dan performa kerjamu. Jangan sampai terjadi, dong!
Berbukalah dengan yang benar, karena yang manis tidak cukup!
Ketika sudah waktunya berbuka, yang manis-manis memang bisa memberi tenaga. Tetapi, jangan terlena dengan hanya yang manis, yang diam-diam menyimpan banyak kalori (gula). Pun dengan yang berminyak-minyak. Meski gorengan terlihat menggoda, jangan sampai membuat khilaf,ya.Gunakan waktu yang panjang saat berbuka untuk mencukupi kebutuhan gizi lainnya. Ada karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Aada nasi, lauk pauk, sayuran syukur buahnya juga.
Disini waktu untuk mencukupi cairan punya masa yang lebih lama, manfaatkan! Jangan lupa makan secara perlahan, nikmati dan syukuri makanan yang kamu dapatkan.
Tidak ada waktu berolahraga? Lakukan saja yang mudah-mudah...
Tidak berolahraga bukan berarti malas, tetapi faktor yang juga mungkin adalah kesibukan. Seperti sibuknya kerja.
Salah satu yang bisa dilakukan sebagai bentuk dari aktivitas fisik ketika bulan puasa adalah jalan menuju Masjid. Nah, daripada menaiki motor, jalan kaki saja. Dengan bergerak, peredaraan dalam tubuh akan makin lancar, merasa lebih bugar dan pada akhirnya juga bisa mendukung kesehatan dan staminamu selama puasa.
Tidur yang berkualitas jangan dilihat dari kuantitas
Mengatur waktu tidur selama bulan Puasa itu susah-susah gampang. Hal ini dikarenakan waktu tidur yang kita punya memang jadi dibatasi. Untuk itu daripada melihat berapa jumlah jam tidur, lebih baik lagi mencari cara bagaimana membuatnya berkualitas.
Jadi, jika ada kesempatan untuk tidur, usahakanlah benar-benar tidur senyenak-nyenyaknya. Nyenyak yang juga tahu waktu kapan bangun.
**
Bulan puasa datang bukan berarti kamu berhak jadi malas-malasan. Meski tidak makan dan minum hampir seharian, kamu tetap dituntut professional. Jangan menyangka akan ada yang jadi berat, kalau kamu tahu bagaimana mengantisipasi dan tentu ada niatnya, pasti bisa!
Ramadan does not come to change our schedule. It comes to change our hearts-- unknown
Salam,
Listhia H Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H