"Temennya kok pakbapak sama bukibuk?", pernah saya disindiri demikian. Tapi saya malah jadi berpikir, memangnya ada yang salah?
Di kompasiana, nyatanya usia tak banyak berpengaruh. Karena kami dipertemukan bukan dilihat dari samanya usia, namun samanya hobi, mencintai kata-kata. Dulu, saya pun sempat canggung apa saya bisa berbaur dengan mereka yang jauh berpengalaman dan senior baik dalam keberadaannya di kompasiana juga usia yang terpaut belasan sampai puluhan tahun?
Ternyata, hari ini, saya tak lepas dari mereka, teman-teman yang bahkan sudah saya anggap sebagai saudara sendiri. Terima kasih, bagi saya hadiah terbaik dari Kompasiana selain bisa mengasah keterampilan menulis (dan hadiah berupa materi hehe) adalah persahabatannya! Persahabatan yang bisa saling mendukung, saling mendoakan juga saling curhat #eh
Kompasiana dan Jatuh Cinta Berkali-kali
Kita tidak pernah tahu akan jatuh cinta kapan dan pada siapa. Begitu juga yang saya rasakan ketika kali pertama bergabung disini, di tanggal empat di bulan oktober tiga tahun lalu, yang kemudian jadi hari pertama pula saya mulai jatuh cinta dengan Kompasiana.
Jatuh cinta pada pandangan pertama, barangkali itu juga yang saya alami.Sering saya jadi heran sendiri jika mengingat-ingat pada awalnya, karena meski tak banyak yang saya tahu soal kompasiana, ternyata saya bisa jatuh cinta secepat ini.
Tidak perlu peran 'mak comblang'. Jatuh cinta saya ternyata tak butuh perantara orang ketiga. Hanya saya dan kompasiana, lalu bahagia. Terima kasih telah mewarnai kehidupan saya selama tiga tahun belakangan, semoga awet sampai nikah! #eh
Selamat ulang tahun, Kompasiana! Jangan pernah membosankan untuk saya cintai.
Juga Terima kasih telah menjadi bagian yang menyempurnakan kehidupan saya!
Salam,
Listhia H Rahman