Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Teman Curhat "Driver" Ojek "Online" di Sepanjang Perjalanan

4 November 2017   10:53 Diperbarui: 4 November 2017   11:31 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | https://media.keepo.me

Menjadi driver ojek online memang belum pernah saya alami. Tetapi, ada yang membuat saya jadi bisa membayangkan bagaimana rasanya 'menjadi', lewat cerita-cerita yang mereka bagi sebagai 'camilan' selama perjalanan kami.

Semenjak diijinkan untuk mengendarai sepeda motor sendiri, saya sudah jarang sekali menggunakan jasa driver ojek online lagi. Mungkin sudah setahun, apa belum genap ya? Haha.  Sesekali memang masih menggunakan sih,  paling-paling kalau saya sedang berada di luar kota yang kebetulan ketika itu tidak membawa kendaraan pribadi. Pun hari ini saya juga masih  membutuhkan jasanya tapi dalam bentuk yang lain, jasa mengantarkan makanan ketika raga ini merasa 'mager',misalnya.  Walau hari ini, setelah tinggal di Jogja, saya tidak serajin di Semarang dulu dalam menggunakan jasa antar makanan mereka. Lokasi saya di Jogja tidak terdeteksi sih. Hihi.

Ternyata ada yang saya rindukan...

Obrolan-obrolan 'receh' yang terkadang tidak perlu jawaban.

"Mbak, ini marka (garis jalan) yang bener yang mana ya?"

"Yang mana ya pak, ngikutin depan aja dah"

Lama tidak menggunakan jasa antar mereka (bukan makanan), ternyata membuat saya rindu. Rindu yang amat sederhana. Seperti percakapan yang terasa tak perlu tapi daripada di jalan terlihat kaku. Apalagi saya memang suka cerita dan kata orang, saya adalah pendengar yang baik. HAHA.

Beruntunglah,

Beberapa minggu lalu, rindu saya terbayar dengan jasa mereka. Dan makin beruntung ketika saya mendapat driver yang suka bercerita dan mengajak ngobrol, banyak curhatnya. 

Mari kita mulai!

"Mau ke bandara,Mbak? ada yang ketinggalan? Biasanya suka pada ada yang ketinggalan lho"

"Insha Allah, nggaak, pak!"

"Mbak, penerbangan jam berapa?"

"Jam satu,pak."

Entah cuma perasaan atau memang kenyataan, tiba-tiba laju kendaraan jadi lambat tanpa beban. Kemudian dari situlah sisa jarak sebanyak delapan kilometer jadi diisi cerita-cerita beliau yang juga jadi jawaban dari pertanyaan yang sudah lama ingin saya tahu. Berikut beberapa yang saya rasa perlu dan beberapa sengaja saya simpan sendiri, jadi rahasia. Jangan penasaran,ya :p

Tetap Sabar Meski Pesanan ternyata Palsu

Beberapa kali saya mendapat cerita-cerita soal orderan fiktif atau pesanan palsu yang didapat para driver ojek online. Mungkin karena hanya sebatas mendengar atau membaca dari medsos atau portal berita, saya paling cuma heran dan bertanya sendiri kok bisa kejadian seperti itu?

Kemudian, hal itu jugalah yang membuat saya ingin mendapat kepastian jawaban dari orang yang benar-benar mengalaminya.

"Bapak, bapak pernah dapet orderan palsu nggak?"

"Baru tadi pagi saya dapet mbak. Orderan paling awal. Tapi, Alhamdulilah setelah orderan itu saya selalu dapat orderan,mbak. Sepuluh menit habis nganter, langsung dapat lagi"

"Syukurlah, kalau gitu saya customer bapak yang keberapa?"

"Mbak yang keenam"

"Tapi, mbak ada yang lebih parah lagi. Kalau customer yang itu nggak nge-cancel orderannya sendiri dan saya (driver) yang cancel. Bisa jadi temen saya ( driver ojek online lain) nerima orderannya dan jadi ikut kena"

"Yaampun, ada ya pak yang gitu"

"Ya ada mbak, tapi mau gimana lagi. Sudah biasa"

Ketika Driver Ojek Online Saling Membantu

"Walaupun saya (mungkin juga driver yang lain) ini driver tapi saya juga punya akun aplikasinya Mbak.HEHE"

"Lho kok gitu?"

"Iya mbak, jadi kalau saya lagi malas cari makanan, saya juga pakai jasa antar makanan. Saling bantulah mbak. Kan enak nanti kalo yang antar teman sendiri"

"haha. Iya juga sih. Nanti temennya bisa minta ya pak?"

Meski bisa saja mereka membeli sendiri makanan mereka, ternyata mereka masih memikirkan teman. Duh, kok sweeet yah!

Suka bukan duka yang Mengisi Hari-hari!

"Pak, saya itu pernah lhoh kepikiran buat jadi driver juga. HIHI"

"Boleh saja mbak, tinggal bawa (menyebutkan dokumen penting sebagai persyaratan)"

"Asyik ya kayaknya,Pak. Sukanya selama ini apa sih,Pak?"

"Beneran deh,Mbak. Banyak cerita-cerita yang saya alami selama jadi driver. Dari nemuin customer yang beda-beda sifatnya sama yang jelas saya jadi tahu makanan apa yang paling sering dipesen, tempat-tempat yang rekomen sama jadi hafal jalan,Mbak"

"Wahhhh..."

**

Satu kata untuk para driver ojek online, salute! Terlepas dari pro kontranya selama ini. Saya hanya ingin meyakini, bahwa mereka adalah orang-orang yang berjuang. Bukan hanya untuk keuntungan mereka sendiri,namun ada orang-orang tercinta yang mereka ingin hidupi, keluarga mereka.

Kalau kamu memperlakukan orang lain dengan baik, pun hal yang sama akan kamu dapatkan. Jika kamu bisa memperlakukan driver ojek dengan baik, inshaAllah driver yang datangpun mencerminkan apa yang ingin kamu usahakan kepadanya.

"Tapi ada lho mbak, temen saya, diakan ngerasa wajahnya nakutin gitu. Jadi dia selalu nolak kalau nganter penumpang. Dia lebih memilih anter makanan aja!"

"Kok lucu, kan bisa pakai masker pak!"

HAHAHA

Kemudian kami tertawa berjamaah.

Terima kasih, sudah banyak mengantarkan bukan hanya orang. Terima kasih sudah percaya untuk banyak bercerita. 

Jadi ndak bosen,gitu lhoooh.

Salam,

Listhia H Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun