Hal asyik ketika memasuki bangku kuliah adalah menemukan dosen yang sesuai dengan apa yang kita suka, jadi favorit.
Dua minggu lalu, ada pertanyaan menarik yang saya dapat dari tantangan kompas kampus. Pertanyaan soal bagaimana kriteria sosok dosen favorit. Memang sih, saya sudah menjawabnya dan jawaban itu juga sudah sempat dicetak #suombong. Tapi, rasanya ada yang masih mengganjal, belum puas. Mungkin karena adanya keterbatasan karakter, cuma dibatasi 1500 thok. Untuk itulah maka ijin tulisan kali ini saya mencoba melanjutkan,ya.
Berbicara Dosen Favorit
Berbicara soal dosen favorit, saya mempunyai beberapa di kampus. Bahkan bukan hanya dari jurusan saya sendiri, di luar jurusan pun saya ada. Kalau ditanya mengapa saya bisa menjadikan dosen tersebut jadi favorit, saya punya banyak alasan dan memang tidak saya nilai dari satu hal saja*
Selama di bangku kuliah, saya merasa sangat bersyukur karena tidak hanya dipertemukan dengan teman-teman kuliah dari penjuru daerah yang saling mendukung juga dosen yang tidak hanya bertugas mengajar tetapi menjadi bagian layaknya teman yang akan sulit saya lupa. Ya, mereka adalah dosen-dosen yang saya favortikan
Mereka. Karena saya tidak hanya menemukan satu, ada beberapa. Saya pun tidak menyangka bahwa dosen yang saya favoritkan bukan hanya saya dapat dari lingkup jurusan atau fakultas yang sama, di luar itu saya juga ada. Bagaimana ceritanya kok bisa sampai dosen mana-mana? Saya juga bingung menjelaskannya dari mana, yang jelas, soal pertemuan yang Tuhan buat untuk kami gara-garanya.
Jawaban yang Berbeda-beda
Jawaban dari bagaimana sosok dosen favorit, pasti ada banyak dan beragam. Tidak sama antar satu sama lainnya. Wajar saja karena penilaian kriteria menjadi dosen favorit itu tergantung dari mana kita ingin melihatnya, suka-suka namanya juga pendapat.
Seperti hanya beberapa teman yang kemarin saya baca . Ada yang mengatakan sosok dosen favorit adalah yang berjiwa muda, yang murah nilai, yang terlihat profesional, yang bisa jadi pembimbing berkualitas, yang apa lagi? Yang pasti memang banyak sekali kriteria atau alasan-alasan yang bisa jadi pedoman kita untuk menjadikan mereka jadi favorit,bukan?
Dosen Favorit saya adalah yang tidak pelit berbagi pengalaman
Ada satu kesamaan dari beliau-beliau yang kemudian saya favoritkan, mereka adalah yang tidak pelit berbagi pengalaman.