Kemudian angin segar itu datang lagi ketika saya memasuki dunia putih abu. Pelajaran seni rupa dikenalkan oleh Pak Heri jadi seperti ajakan untuk kembali mencicipi dunia lukis lagi. Ya, karena pelajaran beliaulah, saya jadi ingat rasanya menggambar dan mewarnai itu ternyata menyenangkan. Hihi
Sayangnya, pelajaran itu memang tidak berlangsung berturut-turut selama tiga tahun masa-masa SMA (Sekolah Menengah Atas). Kalau tidak salah hanya sampai di kelas dua saja, kemudian saya mulai lupa lagi sampai saya kuliah sekarang ini.
Semenjak tidak ada lagi pelajaran seni rupa sampai saya kuliah sekarang, saya tidak ingat (atau memang belum pernah) kapan terakhir kali menggambar apalagi mewarna. Hal yang kemudian membuat saya jadi sadar, ternyata sudah lama sekali saya menjadi jauh dari dunia yang pernah membuat semangat saya mengebu-gebu mengikuti kompetisi.
Bernostalgia dengan bantuan Faber-Castell
Untunglah, menggambar dan mewarnai tidak kenal usia. Meski usia saya kini bukan lagi anak sekolah dasar dan sudah kepala dua, menggambar dan mewarna masih sah saja untuk dilakukan,bukan?Apalagi kini juga sudah bermunculan juga buku mewarna untuk orang dewasa, yang tentu ada beda karena dibuat lebih rumit dan menjadi lebih detail. Sepertinya memang bukan saya saja, kini jadi banyak orang dewasa yang ingin kembali pada dunia mewarna.
Ya, hari ini saya memang belum berani untuk menggambar lagi, tapi untuk mewarnai rasanya saya masih percaya diri. Apalagi peralatan yang dibutuhkan juga mudah didapat, sederet pensil warna faber-castell yang bisa dibeli di toko terdekat.
Awalnya, saya membeli pensil warna isi dua belas , faber-castell classic. Seperti yang sudah banyak orang tahu dan mengakui, produk faber-castellmemang terjamin soal mutu. Ya, ini yang juga saya rasakan betul, untuk pensil warnanya, warna yang dihasilkan semuanya jadi cantik dan tentunya mudah untuk dibaurkan dengan warna lainya.Terpenting, yang paling saya suka dari produk ini adalah tidak mudah patah sehingga mewarna tak ada alasan untuk berhenti. Hihi.
Oya, meski saya tidak membaurnya dengan kuas, hanya dengan kapas kecantikan yang saya gulung tipis-tipis. ternyata hasilnya tidak terlalu mengecewakan dan saya jadi tambah suka. Ya, meski saya memang bukan pelukis profesional, tapi faber-castell bisa membuatnya jadi nampak. Iyain aja ya!haha
Disadari atau tidak, melakukan kegiatan seni akan selalu berhasil membuat kita menjadi rileks, terutama otak. Seperti ketika mewarnai gambar-gambar diatas, saya sejenak bisa lupa soal deadline,soal sisa-sisa letih mengerjakan tugas, sampai juga berhasil membuat seorang disana menjadi resah karena pesan tak jua dibalas. Ya, melakukan suatu yang membutuhkan kreatifitas memang membuat kita jadi asyik sendiri.
Menggambar dan mewarnai, keduanya bisa jadi dua aktifitas yang berdampak positif bagi kesehatan mental dan fisik. Kalau otak bisa berkata, mungkin ia akan berterima kasih padamu ketika kamu melakukannya.
Kapan terakhir kamu menggambar?