Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

4 Langkah Mudah Deteksi 'Hoaks' Informasi Kesehatan!

1 Agustus 2017   22:12 Diperbarui: 2 Agustus 2017   11:42 4042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi hoax - bintang.com

Pastikan kamu membaca sumber yang sudah terpercaya seperti website Kementerian Kesehatan Indonesia, website milik WHO (organisasi kesehatan dunia) atau jika sumber dari portal berita lain pilihlah yang memang sudah terkenal bukan abal-abal seperti kompas.com atau kompasiana.com (ehem). Jangan mudah membagi infromasi dari website yang namanya saja sudah terlihat mencurigakan, misal dijaminsembuhsetelahbaca.xyz.

Salah satu upaya yang dilakukan Kementrian Kesehatan dalam memerangu hoax
Salah satu upaya yang dilakukan Kementrian Kesehatan dalam memerangu hoax
 2. Cek siapa penulisnya atau narasumber

Informasi hoaks biasanya tidak menyebutkan siapa nama penulisnya. Jadi saran saya jangan malas untuk cek ricek nama dan profil penulis/narasumber. Apakah memang latarbelakang penulis atau narasumber adalah dari kesehatan? Selain itu informasi hoaks juga jarang sekali memberikanmu sumber/tautan lain untuk menguatkan informasi yang ditulisnya. Cek ricek deh!

Soalnya saya sendiri pernah mengalami lho, menemukan sebuah informasi berita yang menyebutkan nama penulis adalah seorang tenaga medis, dalam hal ini seorang dokter. Namun setelah saya cek , tidak ada profil yang bisa saja peroleh. Hmm....

Lalu apa tidak boleh percaya dengan tulisan kesehatan seorang yang tidak mempunyai latar belakang kesehatan? Boleh, asalkan kamu harus lihat 'masa lalunya', apakah selama ini memang ia sering menulis kesehatan dan mengambil sumber atau hasil studi yang jelas alias tidak mengada-ada?

3. Apa didukung dengan studi dan jurnal terpercaya?

Rata-rata yang saya temui, informasi kesehatan yang hoaks jarang mempunyai dukungan studi/penelitian sebelumnya, apalagi dimuat jurnal internasional. Untuk itu, saran saya kalau kamu menemukan informasi kesehatan yang setelah kamu baca kamu jadi curiga atau dari judulnya saja "mengerikan" serta tidak didukung jurnal atau minimal studi/penelitian, kamu harus cek benar-benar dulu atau jangan mudah menge-share-kannya ke teman-teman,tahan.

Untuk dijadikan catatan :

Setiap studi/penelitian pasti mempunyai metodologi tertentu. Maka tolong jangan heran jika kemudian hasil penelitian bisa memiliki kesimpulan yang berbeda-beda pula. Misalnya, penelitian yang sama namun sampelnya berbeda, satu menggunakan sampel hewan uji coba seperti tikus sedangkan penelitian yang lainnya sampel sudah langsung pada manusia.

Biasanya jika penelitian masih menggunakan hewan dan atau masih dalam lingkup yang sempit, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan lagi.

4. Yang Mudah Sekali dilakukan: Gunakan Mesin Pencarianmu dong!

Jika kamu ingin mengecek informasi "hoaks atau tidak" dengan cara yang simple, gunakanlah mesin pencarian seperti google. Triknya gunakanlah kata-kata penting dan tulis hoaks diakhirnya seperti ketika kamu membaca informasi yang mengatakan "kanker bukan penyakit tapi bisnis", ketik: kanker bisnis hoaks atau saat kamu membaca informasi "air putih menyebabkan kanker", ketik: air putih kanker hoaks. Selamat mencobanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun