Pastikan kamu membaca sumber yang sudah terpercaya seperti website Kementerian Kesehatan Indonesia, website milik WHO (organisasi kesehatan dunia) atau jika sumber dari portal berita lain pilihlah yang memang sudah terkenal bukan abal-abal seperti kompas.com atau kompasiana.com (ehem). Jangan mudah membagi infromasi dari website yang namanya saja sudah terlihat mencurigakan, misal dijaminsembuhsetelahbaca.xyz.
Informasi hoaks biasanya tidak menyebutkan siapa nama penulisnya. Jadi saran saya jangan malas untuk cek ricek nama dan profil penulis/narasumber. Apakah memang latarbelakang penulis atau narasumber adalah dari kesehatan? Selain itu informasi hoaks juga jarang sekali memberikanmu sumber/tautan lain untuk menguatkan informasi yang ditulisnya. Cek ricek deh!
Soalnya saya sendiri pernah mengalami lho, menemukan sebuah informasi berita yang menyebutkan nama penulis adalah seorang tenaga medis, dalam hal ini seorang dokter. Namun setelah saya cek , tidak ada profil yang bisa saja peroleh. Hmm....
Lalu apa tidak boleh percaya dengan tulisan kesehatan seorang yang tidak mempunyai latar belakang kesehatan? Boleh, asalkan kamu harus lihat 'masa lalunya', apakah selama ini memang ia sering menulis kesehatan dan mengambil sumber atau hasil studi yang jelas alias tidak mengada-ada?
3. Apa didukung dengan studi dan jurnal terpercaya?
Rata-rata yang saya temui, informasi kesehatan yang hoaks jarang mempunyai dukungan studi/penelitian sebelumnya, apalagi dimuat jurnal internasional. Untuk itu, saran saya kalau kamu menemukan informasi kesehatan yang setelah kamu baca kamu jadi curiga atau dari judulnya saja "mengerikan" serta tidak didukung jurnal atau minimal studi/penelitian, kamu harus cek benar-benar dulu atau jangan mudah menge-share-kannya ke teman-teman,tahan.
Untuk dijadikan catatan :
Setiap studi/penelitian pasti mempunyai metodologi tertentu. Maka tolong jangan heran jika kemudian hasil penelitian bisa memiliki kesimpulan yang berbeda-beda pula. Misalnya, penelitian yang sama namun sampelnya berbeda, satu menggunakan sampel hewan uji coba seperti tikus sedangkan penelitian yang lainnya sampel sudah langsung pada manusia.
Biasanya jika penelitian masih menggunakan hewan dan atau masih dalam lingkup yang sempit, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan lagi.
4. Yang Mudah Sekali dilakukan: Gunakan Mesin Pencarianmu dong!
Jika kamu ingin mengecek informasi "hoaks atau tidak" dengan cara yang simple, gunakanlah mesin pencarian seperti google. Triknya gunakanlah kata-kata penting dan tulis hoaks diakhirnya seperti ketika kamu membaca informasi yang mengatakan "kanker bukan penyakit tapi bisnis", ketik: kanker bisnis hoaks atau saat kamu membaca informasi "air putih menyebabkan kanker", ketik: air putih kanker hoaks. Selamat mencobanya!