Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

4 Langkah Mudah Deteksi 'Hoaks' Informasi Kesehatan!

1 Agustus 2017   22:12 Diperbarui: 2 Agustus 2017   11:42 4042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi hoax - bintang.com

Saat ini, mencari sebuah informasi tidaklah susah dan repot. Cukup bermodal smartphone dan layanan internet, kita bisa menemukan apa saja yang ingin kita ketahui saat itu juga. Mau  informasi yang memang penting sampai yang tidak penting-penting amat. Barangkali karena banyaknya, bisa jadi sekarang ini kita sedang berada dalam kondisi "kebanjiran informasi".

Ibaratnya, kalau di dunia nyata banjir bisa disebabkan akibat banyaknya orang yang membuang sampah sembarangan, pun tak beda dengan "banjir informasi" yang juga  disebabkan oleh banyaknya informasi-informasi yang sembarangan, tidak benar dan tidak berfaedah, atau sebut saja  dengan  hoaks.

Indonesia Darurat Informasi Kesehatan?

Ternyata salah satu informasi yang rawan untuk menjadi hoaks adalah informasi soal kesehatan. Hal ini setidaknya telah dibuktikan melalui data yang sempat saya baca dari artikel milik kompasianer Andri Mastiyanto (disini). Ya, tidak main-main, hoaks kesehatan masuk di peringkat tiga dengan perolehan persentase sebesar 41,2 %, lho. Atau jika digambarkan, hampir setengah dari informasi kesehatan yang ada di internet tidak benar. Sedih.

Sebenarnya angka ini bagi saya tidak terlalu mengagetkan. Pasalnya saya sendiri masih menyaksikannya sendiri kok bagaimana orang-orang terutama di media sosial masih dengan mudahnya menyebar informasi kesehatan 'yang kelihatan dari judulnya saja sudah meragukan' tanpa berusaha konfirmasi kebenarannya.

Sebagai salah satu penulis dibidang kesehatan, tentu kejadian ini membuat saya "tepok jidat" sambil berkata "kok kalian suka banget sih ngebaca dan ngebagi informasi kesehatan yang judulnya ngeri dan fantastis bombastis? Kan aku juga pengen". Haha.  

Jika  hoaks mengenai politik bisa merugikan karena mampu mengubah voting pada pihak tertentu, informasi hoaks kesehatan bisa merugikan yang dampaknya lebih ke personal atau dirasakan langsung pada tubuh kita sendiri. Ya, informasi kesehatan yang tidak benar dapat lebih mengkhawatirkan karena dampaknya selain bisa memberikan informasi yang tidak berfaedah juga mampu menunda perawatan atau pengobatan yang seharusnya segera kamu dapat. Lebih mengerikannya lagi nih informasi kesehatan yang tidak bertanggung jawab juga mampu membuat seseorang kehilangan nyawanya lho. Hiiii...

Jangan Malas, dengan Cara Ini Kamu Bisa Deteksi Informasi Kesehatan!

Untuk menghindari kerugian-kerugian akibat informasi kesehatan yang tidak benar tersebut, berikut 4 langkah yang bisa kamu lakukan untuk mendeteksinya, hoaks atau bukan ya?

1. Pastikan sumber yang kamu baca punya reputasi yang baik

Banyaknya sumber bacaan di internet sekarang ini justru bukan membuatmu berbahagia, sebaliknya membuatmu harus pintar untuk memilih sumber mana yang memang punya 'nilai rapor' yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun