Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sisi Lain Game Ponsel, Asyik Sih tapi ...

12 Juli 2017   22:09 Diperbarui: 13 Juli 2017   21:23 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Social Cubix

"Teh, pinjem hapenya"

"Beneran? tapi gak ada game-nya lhooh"

"Yah..gak jadi ah,Teh"

Seperti biasa, kalau sedang bersama ponakan, hape adalah barang yang sering ditanyakan. Aplagi kalau bukan buat nyari dan mainin game-nya. Mungkin ponakan mengira saya punya beberapa. Padahal tahun ini, hape saya benar-benar bersih dari aplikasi yang ia suka, game atau permainan. Alasannya? Bukan karena saya tidak suka. Sebaliknya, suka sekali malah.

Takut gak dibalikin hapenya, kali! Ho'oh.

Siapa sih yang Tidak Suka dengannya?

Hampir semua orang pasti suka dengan namanya permainan atau game. Kalau tidak suka, mungkin dia belum tahu cara mainnya saja. Hehe. Ya, ada keasyikan sendiri yang ditawarkan ketika kita bermain game, bahkan keasyiknya itu pula-lah yang  tak jarang membuat kita jadi lupa soal waktu. Terlebih di jaman sekarang ini, dimana main game cukup dengan modal hape juga kuota atau syukur ada wifi gratis (karena beberapa games menuntut kita untuk online).

Oya,sebelum banyaknya hape canggih bermunculan, dulu sih saya (mungkin juga kamu) lebih suka bermain lewat PC (personal computer). Game yang saya bikin jatuh cinta waktu itu adalah yang bertema adventure atau petualangan. Kalau tidak salah namanya Mega Man. 

Karena permainannya temanya adventure ini agak ribet, saya  suka melakukannya berdua dengan Mbak Tetangga. Tugas saya biasanya kebagian untuk mengendalikan senjata juga bagian loncat-loncatnya, sedang Mbak tetangga kebagian yang mengendalikan arah jalannya. Selain Mega Man, ada juga permainan yang sering kami mainkan lainnya, seperti Tarzan dan Aladin.

Akibat makin kesini ternyata game petualangan terasa membosankan. Antara membosankan dan makin sulit sih, beda tipis. Jatuh cinta saya jadi berpindah, saya malah jatuh cinta pada permainan yang menuntut untuk bisa mengatur waktu, Time Management. Ya, ternyata jenis games ini gak kalah serunya. Sebut saja seperti  Dinner Dash, Jojo Fashion Show, Sally Spa, Wedding Dash, permainan yang biasanya berakhiran dash atau rushgitu deh

Permainan yang menuntut kecepatan mata juga jari. Jenis permainan ini jugalah yang katanya sering dicap membosankan bagi yang cuma jadi penontonnya, tetapi justru bagi saya adalah permainan yang masih selalu berhasil membuat jatuh cinta sampai sekarang. #Ciyuss

Permainan macam itulah yang juga pernah mengisi memori hape ini dan pernah membuat saya menamatkan sebuah permainan hanya dalam waktu sehari saja (kurang lebih ada kali 50 level). Ya, sejak bermunculnya telepon canggih atau smartphone, saya sudah jarang lagi bermain lewat pc atau laptop. Apalagi kalau bukan karena lebih praktis, juga memang kerasanya lebih seru aja!    

The Science Behind Mobile Gaming Addiction!

Berbicara soal game yang ada di hape atau mobile game ini ternyata juga menarik untuk dibahas. Apalagi waktu saya menemukan tulisan dengan judul "The Science Behind Mobile Gaming Addiction". Antara takjub tapi ada ngeri-ngeri gimana gituh, banyak benernya sih!

Dalam tulisan tersebut selain dibahas mengenai pertumbuhan serta pendapatan dari industri mobile game yang  fantastis (mencapai milyaran booo'), juga dibahas mengenai mengapa mobile gamebisa amat begitu memikat pengguna atau user-nya. Seperti contohnya permainan Candy Crush Saga, dimana catatan pada google play store telah diunduh mencapai 500 juta kali. Eww...

It never ends, tidak pernah berakhir,iya! jadi salah satu poin yang dibahas mengapa mobile game bisa begitu menarik. Kalau dipikir-pikir ada benernya juga sih. Karena banyaknya level membuat kita makin tertantang. Pernah saya menemui permainan yang tembus 200 level, dan beberapa permainan memang sengaja berhenti di level sekian kemudian muncul coming soon  yang membuat pemain makin penasaran dan rela menunggu. Ternyata taktiknya demikian, ye.

Yang perlu disadari juga, bahwa meski dibilang free atau gratis. Sebenarnya tidak ada yang benar-benar demikian, karena kita membayar juga lewat iklan yang harus kita tonton jika ingin mendapat energi ekstra agar tetap bisa bermain. Jadi, kalau menganggap permainan itu gratis, kamu salah! Selain lewat cara iklan, ada juga yang cara mengajak teman lewat media sosial. Well, yang ini sih saya agak kurang suka dan tidak pernah melakukannya, karena saya sendiri kalau mendapat undangan suka rada terganggu. 

Sisi Lain Mobile Game, Asyik Sih tapi..

Game atau permainan memang diciptakan untuk memberikan kesenangan bagi penggunanya. Namun, seperti dua sisi mata pisau, game ini juga bisa memberikan kerugian apabila tidak digunakan dengan bijak,lho. Salah-salah bisa membuat kecanduan!

Ya, kecanduan ternyata bukan soal zat tertentu seperti obat-obatan terlarang dan juga alkohol. Permainan atau game pun juga bisa punya efek yang  membuat orang jadi candu. Memang sih, seorang untuk dikatakan menjadi candu ini masih banyak dibahas dan beragam definisinya, namun sepertinya memang bukan soal berapa lama ia menatap layar hanya demi bermain game semata. 

Sebagian besar mendefiniskan telah jadi candu apabila orang tersebut bermain game secara berlebihan dan menimbulkan konsekuensi negatif baik secara emosional,sosial, relasi, pendidikan atau karir.Seperti contohnya berita tadi siang di televisi yang saya temukan yaitu adanya seorang anak yang nekat mencuri hanya demi game online-nya. Barangkali itulah yang disebut sebagai anak yang sudah kecanduan.

 Selalu berpikir tentang game selama beraktivitas lain dan atau bermain game untuk "kabur" dari masalah  kehidupan, kecemasan dan depresi , dapat menjadi tanda-tanda peringatan kecanduan game,lho.

Untuk itu, catatan bagi orang tua khususnya, ada baiknya selalu mengontrol waktu bermain khusunya saat anak bermain mobile game. Jangan sampai, keasyikannya malah membuatnya jadi kurang bersosialiasi dengan sekitar. Banyak kok hal lain yang juga gak kalah seru daripada hanya membiarkan anak duduk diam sambil menatap layarnya! Juga yang sudah dewasa (jomblo lagi), sih. Kasihan tuh, yang mau pedekate dicuekin!

Silakan bermain game, tapi jangan sampai ia yang mengendalikanmu. :3

 

Salam,

Listhia H Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun