Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Memahami Ancaman Bu Susi: "Yang Tidak Makan Ikan, Saya Tenggelamkan!"

20 Mei 2017   22:04 Diperbarui: 21 Mei 2017   21:39 2347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: liputan6.com (edited)

Jika melihat trend konsumsi ikan, kabar baiknya memang dalam lima tahun (2011-2016) ditemukan peningkatan. Namun meski meningkat, angka tersebut masih rendah jika dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Myanmar. Untuk itu pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan konsumsi ikan per kapita nasional mencapai 47,12 kg di tahun 2017.

Sangat disayangkan memang jika konsumsi ikan kita masih rendah.Mengingat sebagai negara maritim yang memiliki laut luas dan kekayaan termasuk ikan yang melimpah ternyata malah tak dirasakan nikamatnya oleh tuan rumahnya sendiri. Karena bukan hanya lezatnya saja yang ditawarkan, juga manfaatnya yang baik untuk siapapun yang mengkonsumsinya.

Selain Hidup di Air, Berikut Fakta Ikan yang Harus Kamu Tahu

Ikan merupakan sumber protein yang baik untuk kesehatan. Selain kandungan proteinnya, ikan juga dikenal kaya akan vitamin D dan merupakan sumber asam lemak omega 3 yang punya peran penting untuk tubuh dan juga otak.

Dari beragam jenis ikan, ikan berlemak (fatty fish) seperti salmon, tuna dan mackerel dianggap yang paling sehat karena lebih banyak mengandung gizi (khususnya vitamin D dan omega 3).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, konsumi ikan secara teratur juga diketahui memiliki risiko rendah terkena serangan jantung,stroke dan kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung lainnya.

Di Amerika, laki-laki yang mengkonsumsi ikan satu atau lebih porsi per-minggunya memiliki risiko penyakit jantung 15 persen lebih rendah. Kesimpulannya, memakan ikan sedikitnya satu porsi per minggu akan menghindarkanmu dari risiko dua pembunuh terbesar di dunia yaitu  serangan jantung dan stroke.

Yang menjadi peringatan, beberapa ikan juga mengandung merkuri cukup tinggi yang dapat menimbulkan masalah otak. Hal ini perlu menjadi perhatian lebih terutama bagi ibu hamil, yang disarankan untuk mengkonsumsi ikan yang berada di level rendah rantai makanan seperti salmon atau sarden dan tidak lebih dari 340 gram per minggunya. Selain itu, hindari makan ikan yang mentah (misal,sushi) atau ikan yang belum matang karena mengandung mikroorganisme yang dapat berbahaya bagi janin.

Bagaimana jenis ikan yang lain, yang bukan hidup di laut?

Ikan air tawar atau ikan laut, keduanya masih sama-sama mengandung zat gizi seperti omega-3 dan vitamin D. Hanya saja memang pada ikan air tawar dan air laut memiliki perbedaan dalam jumlahnya (kuantitas). 

Kebanyakan ikan air tawar juga tinggi protein dan rendah lemak kok. Jadi semuanya bisa dikatakan sama-sama baik untuk tubuhmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun