Setiap tahun, di bulan Februari ada waktu selama seminggu yang dispesialkan. Dispesialkan karena seminggu itu punya nama Pekan Sarapan Nasional, atau singkatnya disebut PESAN. Apa Kamu sudah tahu?
Lebih tepatnya dimulai tiap 14 Februari sampai 20 Februari, PESAN akan berlangsung. Ya, ternyata 14 februari bukan hanya sebagai "Hari kasih sayang" semata, karena bersamaan dengan itu perayaan yang tak kalah penting juga dirayakan rakyat Indonesia khususnya. Memang, dalam praktiknya PESAN ini masih tegolong baru, baru dicanangkan di tahun 2013 lalu.
Dalam penetapan tanggal 14-20 Februari ini bukan tanpa alasan. Diantara alasan-alasan itu adalah karena banyaknya kejadian penting terkait gizi yang terjadi di sekitaran tanggal tersebut seperti lahirnya INPRES pada tanggal 19 Februari yang salah satu programnya mengenai Makan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) yang juga dilatarbelakangi akibat banyaknya siswa yang tidak sarapan dan ditanggal selanjutnya, 20 Februari merupakan kelahiran Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo. Selain itu, pertimbangan agat PESAN ini juga bisa menjadi rangkaian peringatan Hari Gizi Nasional karena rentangnya yang kurang dari sebulan.
Adapun alasan yang tak kalah penting lainnya adalah karena di pekan itu bukanlah hari libur, yang memungkinan sekolah atau kantor juga bisa merayakannya. Jadi jangan berharap tanggal merah selama sepekan di kalendermu ,ya. Justru karena hitam, ia terpilih. Selengkapnya bisa dibaca disini.
Kenapa Sampai Dirayakan?
Sesuatu yang dianggap penting biasanya akan dirayakan. Pun halnya dengan PESAN yang keberlangsungannya bahkan sampai seminggu penuh ini punya tujuan penting. Dikutip dari laman persagi.org tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi, mengajak dan mendorong masyarakat agar menerapkan perilaku sarapan sehat dan gizi seimbang, dalam rangka turut mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan produktif. Oya, sarapan pagi juga turut disebut dalam pesan-pesan Pedoman Gizi Seimbang (PGS),ya.
Ada banyak manfaat yang ditawarkan ketika kamu menerapkan sarapan dalam keseharian diantaranya yaitu dapat mengontrol berat badan, meningkatkan konsentrasi sampai dihubungkan dengan penurunan kadar kolesterol. Memang,jika dibandingkan antara orang yang sarapan dengan yang tidak, orang yang melakukan sarapan cenderung lebih mampu mengontrol makanan yang dia makan di waktu makan selanjutnya. Sebaliknya, bagi yang tidak sarapan cenderung “balas dendam” dan kurang memperhatikan apa yang ia makan , asal kenyang?
Porsi sarapan yang disarankan adalah sebanyak 25 persen dari kebutuhan sehari atau sekitar 375-625 kalori. Jumlahnya bisa lebih kecil atau besar tergantung usia,jenis kelamin,aktifitas fisik, dan berat badan masing-masing individu. Dilihat dari sisi gizinya, makanan berprotein adalah pilihan tepat untuk mengisi sarapanmu karena protein mampu membuatmu merasa kenyang lebih lama. Ibumu suka membuatkanmu telur mata sapi? Tidak salah kok, sebutir telur ini pantas masuk daftar sarapanmu karena ia dapat menyediakan energi sebesar 75 kalori dengan 6 gram.
Namun tidak hanya cukup protein saja, sarapan yang sehat juga harus bervariasi seperti bisa ditambahkan sayuran, buah dan produk susu.
Jadi..sarapan bukan hanya “tugas” yang harus dilakukan anak-anak sekolah, pun bagi orang dewasa. Karena sarapan adalah penyedia “bahan bakar” untuk memulai hari setelah 6-8 jam beristirahat, yang juga membuatmu tidak makan sama sekali.
Ayo, sukseskan Pekan Sarapan Nasional dengan menjadikannya sebagai kebiasaan! Luangkan sekitar kurang lebih dua jam setelah kamu bangun pagi!
Salam,
Listhia H Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H