Libur telah tiba ,libur telah tiba. Hore.. Hore.. Hore!
Siapa yang menolak ketika menerima liburan? Hampir tidak ada dan menyia-nyiakannya begitu saja bukan? Karena saat liburan, saatnya kamu menyegarkan pikiran dari stress tugas atau pekerjaan. Apalagi liburan yang datang bersamaan dengan anggota keluarga lainnya, makin membuat liburan ini sebagai waktu yang tepat juga untuk mengisinya dengan menghabiskan waktu dengan orang tercinta, menebus waktu bersama yang terlewati.
Nampaknya semua akan berjalan bahagia, ya. Tapi apa iya, yakin?
Memang Ini Liburan, Tetapi Tetap Ingat Badan Juga Penting
Waktu liburan memang menyenangkan. Tetapi rasa senang itu jugalah yang membuatmu menjadi melupakan sesuatu atau memang disengajakan lupa? Soal berat badanmu. Ngaku aja deh, karena liburan memang sudah sering dihubungkan dengan peningkatan berat badan kok, makannya pernyataan sejenis ini yang biasa muncul usai liburan, “Kok kamu gendutan sih”. Toh, aslinya memang begitukan?
Seperti kamu tahu, peningkatan berat badan terjadi karena energi yang masuk lebih besar daripada yang dikeluarkan. Hukum itulah yang banyak berlaku ketika liburan tiba. Yang terjadi asupan makanmu tidak terkontrol , apalagi makan bersama orang terdekat itu membuat apa-apa menjadi lebih enak. Pola makan yang jadi tidak terkendali karena merasa sedang “liburan”, ditambah dengan olahraga yang ikutan “libur” dulu karena waktunya bersenang-senang? Ya, kalau begini jangan heran timbangan berat badanmu makin naik saja.
Terungkap, Masalah Ini Ternyata Bukan Hanya Milik Orang Indonesia
Soal peningkatan berat badan saat liburan ternyata bukan masalah yang dialami oleh orang Indonesia saja. Sebuah studi yang dipublikasikan bulan September lalu pada New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa tiga negara yang terlibat yaitu Jepang, Jeman dan Amerika Serikat ternyata diketahui juga mengalami hal yang serupa.
Dengan partisipan sebanyak 3000 orang dan penelitian yang dilakukan lebih dari setahun (dimulai pada Agustus 2012), dapat diambil simpulan bahwa orang-orang yang berada di tiga negara tersebut rata-rata mengalami peningkatan ketika natal , lebih detil lagi yaitu 10 hari setelah natal dibanding 10 hari sebelumnya.
Dari Banyaknya Liburan, Peningkatan Berat Badan Terbesar Terjadi Selama Natal sampai Tahun Baru.
Selama musim libur Natal dan tahun baru adalah waktu dimana berat badan meningkat paling banyak. Menurut penelitian diperoleh rata-rata peningkatan berat badan yang berbeda dari 3 negara tersebut, yaitu di Jerman rata-rata meingkat 0,8 kilogram , Amerika rata-rata 0,6 kilogram dan Jepang rata-rata 0,5 kilogram. Sebenarnya, peningkatan berat badan juga terjadi sekitar libur nasional di negera tersebut, seperti Jepang saat ‘Golden Week’ sekitar diawal Mei, Jerman saat paskah dan Amerika saat “Thanksgiving”. Bisa dilihat dari grafik dibawah ini.
Bagi si kurus yang berjuang menaikan berat badan, libur adalah waktu yang tepat dan menjadi kabar baik karena saatnya menabung untuk menambah pundi berat badan. Sebaliknya, bagi yang berjuang meluruhkan lemak, sebaiknya tetap kontrol diri. Terlebih bagi yang memiliki kondisi khusus seperti diabetes melitus, darah tinggi, kolesterol tinggi, tetap jaga pola makan agar liburan tetap prima.
Oya, ada baiknya juga tidak melupakan olahraga. Yang menyenangkan dan bisa dilakukan bersama anggota keluarga bisa jadi pilihan , seperti jalan kaki atau senam lagu kesukaan daripada tidak sama sekali. Luangkan waktu 30 menit. Olahraga di pagi hari bisa memabantu membantu membangun mood-mu juga.Walaupun kamu bisa membuat “resolusi” turun berat badan di tahun yang baru, bukankah menjaganya sekarang meminimalisir perjuanganmu?
Selamat liburan,ya.
Salam sehat dan bahagia,
Listhia H Rahman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI