Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Habis Minum Susu Kok Sering Mules?

22 Desember 2016   23:10 Diperbarui: 23 Desember 2016   10:44 3594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Habis minum susu, yang dicari langsung kamar mandi karena mules? Kalau kejadiannya hanya sekali mungkin kamu tak terlalu menjadikanya masalah. Namun jika hal tersebut berulang kali dan kasusnya selalu setelah minum susu (atau produk yang mengandung susu)? Wah, mestinya kalau sudah begitu kamu harus mencari tahu sebabnya, karena bisa jadi kamu mengalami apa yang disebut intoleransi laktosa (lactose intolerance).

Lebih jelasnya, Intoleransi laktosa dapat diartikan sebagai ketidakmampuan tubuh seseorang dalam mencerna laktosa. Karena untuk mencerna laktosa, tubuh memang tidak bisa bekerja sendiri, butuh bantuan enzim  yang dihasilkan usus . Nah, akibat dari kurangnya produksi enzim itulah yang membuat seseorang menjadi intoleransi laktosa.

Mengenal Laktosa dan Ceritanya Sampai Bisa Bikin Kamu Mules

Laktosa merupakan gula alami yang banyak ditemukan di susu, terutama susu sapi. Laktosa ini termasuk golongan disakarida, dimana berarti terdapat dua monosakarida penyusunnya yaitu terdiri dari galaktosa dan glukosa. Di dalam tubuh, laktosa tidak bisa dicerna langsung oleh tubuh. Perlu bantuan enzim yang bernama lactase yang dihasilkan di usus kecil.  

Ketika enzim lactase yang dihasilkan mencukupi, laktosa akan bisa mudah dicerna. Dan kamu akan baik-baik saja. Berbeda ceritanya, jika enzim yang dihasilkan tidak cukup, laktosa tidak bisa tercerna dan akhirnya ikut ke usus besar untuk melanjutkan perjalanan pencernaannya.

Di dalam usus besar, laktosa akan bertemu bakteri-bakteri usus yang bisa menghasilkan enzim lactase, namanya bakteri asam laktat. Bakteri ini akan memecah laktosa lalu memfermentasikannya menjadi asam laktat. Penumpukan asam laktat yang berlebihan ini yang membuatmu bisa jadi diare. Hasil lainnya berupa asam lemak rantai pendek dan gas (seperti metana,hidrogen dan karbondioksida) ,yang bisa menyumbang rasa tak nyaman perutmu. Seperti menjadi kembung.

Adanya bakteri asam laktat jugalah yang menjadi jawaban mengapa pada kebanyakan orang dengan intoleransi laktosa masih bisa menerima produk susu fermentasi, yogurt, yang mengunakan bakteri asam laktat contohnya  Lactobacillus.

Tandai Gejalanya

Gejala dari intoleransi laktosa bisa terjadi 30 menit sampai dua jam setelah mengkonsumsi dan tingkat keparahannya dari yang ringan sampai parah. Gejala yang terjadi seperti perut kembung, sakit perut atau kram, keroncongan, flatus (kentut), diare dan bahkan sampai muntah.

Cara termudah untuk mengetahui apakah kamu intoleransi laktosa atau tidak, bisa dengan kamu tandai gejalanya sendiri. Apabila setelah minum segelas susu,misal. Satu jam kemudian perutmu bermasalah  dan menunjukan gejala seperti yang sudah disebutkan tadi bisa jadi kamu terkena intoleransi laktosa. Tapi ingat, hal ini harus terjadi berulang bukan hanya sekali saja. Untuk lebih jelasnya, bisa tanyakan pada dokter untuk memastikan gejala yang kamu alami apakah dari intoleransi laktosa atau dari masalah yang lain.

Samakah dengan alergi susu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun