Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Makan Malam Hari Enggak Selamanya Bikin Gendut

8 Desember 2016   22:09 Diperbarui: 20 April 2022   23:03 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi I blog.myfitnesspal.com

"Jangan makan malem-malem, bikin gendut tauu"
"Eh ini kan udah malem, kok kamu makan sih. Taar gendut loh.."
"Belum makan, laper. Tapi ini udah malem, nanti aku gendut lagi"

Pernyataan di atas pasti sudah kelihatan familiar di kehidupanmu, bukan? Namun, selama ini apa kamu mempercayai dengan betul "omongan" tersebut? Atau hanya ikut-ikutan saja? Pernah membaca bukti yang sebenarnya, atau jangan-jangan selama ini hanya sekadar mitos belaka?

Baiklah, biar tulisan kali ini jadi "pintu gerbang" pengetahuanmu, bagaimana sih sebenarnya yang terjadi ketika makan di malam hari?

Badan Gini-gini Aja Meski Makan di Waktu Malam

Sebenarnya, bahasan soal makan di waktu malam hari ini datang juga dari pengalaman saya pribadi. Di awal perkuliahan, semester 1 sampai 4, saya termasuk orang yang punya hobi makan di waktu malam. Gak tanggung-tanggung bahkan nyaris tengah malam, jam 11-12. 

Alasannya kenapa baru makan kok jam segitu? Ya, karena di semester tersebut saya sedang giat-giatnya ikut unit kegiatan mahasiswa. Pun kegiatan yang saya ambil lebih banyak pada aktifitas fisik,menari.

Latihan dari sore hari yang disambung dengan rapat setelahnya membuat saya dan teman-teman sering menjadi "kelaparan" di waktu malam. 

Hal itulah yang lalu membuat kami hadi terbiasa "gentayangan" di jam tersebut. Apalagi kalau bukan tujuannya untuk mencari tempat makan yang masih buka. Apa saya dan teman-teman menjadi gendut setelah itu? Nggak juga, badan kami ya gini-gini aja kok.

Yang Terjadi Sesungguhnya

Mau pagi siang atau malam, kalori tetap kalori. Yang membuatmu jadi gendut ketika di makan hari bukanlah karena waktunya. Tetapi jumlah dan jenis makanan apa yang kamu makan. Ingat, prinsipnya berat badan naik itu adalah ketika kalori yang masuk lebih besar dari keluarkan.

Bukan soal kapan waktunya. Yang menjadikannya salah adalah kecenderunganmu memilih makanan yang padat kalori sedang gizinya diabaikan. Seperti makanan tinggi karbohidrat, tinggi gula. 

Apalagi malam juga tak banyak yang kita lakukan dan seringnya makan dijadikan senjata pelampiasanmu pada emosi negatif seperti marah, kesepian, atau stress?. Jadilah tak heran jika tabungan lemak makin bertambah saja "bunga"nya.

Kapan Kamu Makan Tidak Berpengaruh Langsung dengan Naik Berat Badan

Studi pernah dilakukan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat, yaitu dengan membandingkan antara pelaku diet yang makan 70 persen dari kebutuhan kalorinya setelah jam tujuh malam dan yang makan di awal hari.

Hasilnya ternyata yang makan di waktu malam, mereka lebih banyak kehilangan lemak tubuh dan bisa mempertahankan massa otot. Ya, yang menjadi poin di sini bukan merekomendasikan makan besar di waktu malam lho, tetapi ternyata makan di waktu malam tidak membuat berat badan bertambah, malah bisa sebaliknya.

Jika selama ini ada himbauan seperti jangan makan sebelum jam 7 malam, yang memang cukup ngetrend jadi panduan diet, bukan berarti waktu setelah itu jadi bahaya. Tetapi justru kamulah yang bisa jadi bahaya, karena tidak bisa mengontrol makanmu.

Anjuran itu bisa muncul karena kamu diperkirakan tidur pada jam 9-10 malam, sehingga dirasa memang waktunya tepat karena makananmu yang dimakan tadi juga sudah dicerna.

Tetapi kembali pada kenyataannya, tidak semua punya siklus "normal" tersebut bukan? Misalkan pada pekerja yang punya jadwal shift malam, tentu tak berlaku. Poinnya. Memang, waktu makan tiap orang bervariasi kok. Tidak perlu disamaratakan.

Kalau lapar, makanlah. Tetapi jangan berlebihan

Menahan lapar karena takut malam itu justru bahaya. Karena selain rasa lapar membuatmu tidak tenang tidurnya, juga bisa membuatmu makan berlebih atau overeating di hari setelahnya.

Jadi, Sah saja kalau ingin makan di waktu malam. Tetapi ingat, tubuh juga butuh waktu untuk mencernanya, 1-2 jam sebelum tidur, ya. Juga jangan lupa di kontrol jumlah dan jenisnya, karena jika kamu pintar memilih makanan, justru ia bisa bantu tidur lelapmu seperti pilihlah makanan berprotein (telur), susu, atau buah-buahan pisang.

Kembali lagi, Semua tergantung pada respon tiap individu terhadap kebiasaan dan juga pola makan.

 

Salam,
Listhia H Rahman
Bacaan : satu , dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun