Apalagi malam juga tak banyak yang kita lakukan dan seringnya makan dijadikan senjata pelampiasanmu pada emosi negatif seperti marah, kesepian, atau stress?. Jadilah tak heran jika tabungan lemak makin bertambah saja "bunga"nya.
Kapan Kamu Makan Tidak Berpengaruh Langsung dengan Naik Berat Badan
Studi pernah dilakukan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat, yaitu dengan membandingkan antara pelaku diet yang makan 70 persen dari kebutuhan kalorinya setelah jam tujuh malam dan yang makan di awal hari.
Hasilnya ternyata yang makan di waktu malam, mereka lebih banyak kehilangan lemak tubuh dan bisa mempertahankan massa otot. Ya, yang menjadi poin di sini bukan merekomendasikan makan besar di waktu malam lho, tetapi ternyata makan di waktu malam tidak membuat berat badan bertambah, malah bisa sebaliknya.
Jika selama ini ada himbauan seperti jangan makan sebelum jam 7 malam, yang memang cukup ngetrend jadi panduan diet, bukan berarti waktu setelah itu jadi bahaya. Tetapi justru kamulah yang bisa jadi bahaya, karena tidak bisa mengontrol makanmu.
Anjuran itu bisa muncul karena kamu diperkirakan tidur pada jam 9-10 malam, sehingga dirasa memang waktunya tepat karena makananmu yang dimakan tadi juga sudah dicerna.
Tetapi kembali pada kenyataannya, tidak semua punya siklus "normal" tersebut bukan? Misalkan pada pekerja yang punya jadwal shift malam, tentu tak berlaku. Poinnya. Memang, waktu makan tiap orang bervariasi kok. Tidak perlu disamaratakan.
Kalau lapar, makanlah. Tetapi jangan berlebihan
Menahan lapar karena takut malam itu justru bahaya. Karena selain rasa lapar membuatmu tidak tenang tidurnya, juga bisa membuatmu makan berlebih atau overeating di hari setelahnya.
Jadi, Sah saja kalau ingin makan di waktu malam. Tetapi ingat, tubuh juga butuh waktu untuk mencernanya, 1-2 jam sebelum tidur, ya. Juga jangan lupa di kontrol jumlah dan jenisnya, karena jika kamu pintar memilih makanan, justru ia bisa bantu tidur lelapmu seperti pilihlah makanan berprotein (telur), susu, atau buah-buahan pisang.
Kembali lagi, Semua tergantung pada respon tiap individu terhadap kebiasaan dan juga pola makan.