Ya, meski jarak dimana saya kuliah hanya memakan waktu dua jam saja dari rumah. Hampir tidak pernah orang tua memberika saya uang cash, rata-rata akan ditransfer tiap bulan. Dengan demikian, saya juga tidak perlu repot bolak-balik ke rumah hanya untuk mengambil uang.
Mudah? Jelas,banget.
Jika Sudah Kenal, Non-Tunai Akan Membuatmu Ketagihan
Dengan adanya non-tunai jugalah, saya pede untuk melakukan hal lainnya. Seperti melakukan pembelian di online shop, mengisi saldo untuk aplikasi online, juga tentunya membayar apapun yang bisa di non-tunaikan, seperti tiket kereta atau pesawat.
Ketiga hal itulah yang barang kali saya sering lakukan dari mulai awal kuliah dan berlanjut sampai sekarang ini. Seperti apa cerita lebih lanjutnya?
Ada NonTunai, Ngapain COD (Cash on Delivery) lagi?
Banyak barang yang sudah saya beli dari online shop. Dan rata-rata saya mengunakan transaksi nontunai via transfer ATM. Mungkin yang cash bisa dihitung jari tangan saja, paling kalau belinya di onshop teman sendiri.
Bahkan, dalam satu kota sekalipun, saya memilih mengeluarkan uang tambahan untuk jasa kurir, sekitar 5ribu rupiah, yang dimasukkan sekalian dalam pembayaran via transfer.
Kenapa? Karena COD-an juga butuh waktu dan saya juga masih banyak aktifitas lainnya yang harus dikerjakan. Belum juga nanti ada adegan saling mencari pakai baju apa, ciri-cirinya apa? Duh, kok kayaknya repot ya.
Yang baru-baru ini...
Saya barusan menjajal salah satu mall online yang iklannya sering dimana-mana, sebutlah Tokopedia. Kebetulan disanalah saya menemukan toko yang menjual bahan kertas tisu untuk membuket bunga, yang memang sedang saya cari dan sulit ditemukan didaerah saya tinggal.