Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Siapa Takut Menjadikan Non-Tunai Bagian dari Gaya Hidup? Diuntungkan Kok Menolak!

5 Desember 2016   22:02 Diperbarui: 7 Desember 2016   22:39 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itu adalah kali pertama saya menggunakan jasa perantara seperti tokopedia, karena sebelumnya saya langsung komunikasikan pada pemilik online shop tanpa perlu adanya aturan-aturan yang harus dilewati, validasi ini itu.

[caption caption="Dokpri. Tahapan validasi"]

[/caption]Apakah itu sulit?

Ternyata tidak, mudah sekali kok. Ikuti saja apa yang diinstruksikan. Seingat saya, setelah melakukan pembayaran via transfer, saya disuruh untuk mengisi data untuk validasi seperti kode --yang dikirim ke nomor handphone yang terhubung di tokopedia-, juga menyantumkan gambar bukti pembayaran. Ribet? Nggak juga. Justru tahap ini yang membuat transaksi yang dilakukan aman, dan no tipu tipu.

Saat melakukan pembayaran di tokopedia, ada dua digit nomor unik yang letaknya di akhir. Nomor ini ternyata nantinya akan masuk menjadi saldo tambahan di tokopedia. Jadi selain membayar ,saya itu juga ngisi, meski beberapa rupiah saja sih.

Hanya mengingatkan. Karena nontunai ini juga uang, hanya bentuknya yang digital. Hati-hati juga diperlukan. Untuk menghindari penipuan, jangan transaksi di website yang tidak jelas, juga pastikan password yang kamu gunakan sulit di tebak orang. Kebanyakan dari dua itulah hacker mencari celah.

Saya Mendapat Kemudahan dan Keuntungan Dari Isi Saldo di Aplikasi Online

"Ini,aku bayar makanan pesenan go-food tadi ya..", sambil nyodorin beberapa uang sepuluh ribuan.
"Gak usah,udah aku bayar kok",kata saya
"haaa, kapan?"
"Iya,aku udah bayar dari semenjak kita pesen.. pakai saldo..dan free ongkir"

Semenjak kemunculan ojek berbasis online , dalam hal ini adalah Go-jek, saya banyak di mudahkan. Bukan hanya karena bisa mengantarkan saya kemana-mana. Juga karena adanya layanan Go-pay yang disediakan. Layanan yang memudahkan pembayaran pengguna go-jek yang berupa uang digital yang bisa diisi kapanpun,misal dengan mbanking.

Adanya Go-pay ini secara tidak langsung juga turut berperan dalam gerakan memperkenalkan nontunai. Ditambah lagi, seperti dilansir dari liputan6.com, Menurut CEO dan founder Go-Jek Nadiem Makarim, Go-Pay diketahui bisa berpengaruh juga pada efek psikologis dimana ketika pengguna memakai Go-Pay, karena hampir dapat dipastikan mereka enggan kembali bertransaksi secara tunai. Dilihat dari penggunanya hari ini saja sudah 1,5 kali lebih banyak daripada tunai.

Tidak kaget sih...


Pasalnya, banyak juga yang ditawarkan ketika menggunakan pembayaran via Go-pay. Salah satunya yang paling saya suka adalah free ongkir di beberapa tempat makan yang sudah bermitra dengan Go-jek. Dan membuat saya jarang bertransaksi tunai lagi, karena memang nyaman dengan layanan ini. Pun sepemikiran dengan Om di Jakarta yang sekarang lebih suka mengisi saldo daripada kasih uang tunai untuk ponakannya, saya. Hehe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun