Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kompasianival Boleh Selesai, Pertemanan Kita Jangan Sampai

10 Oktober 2016   00:19 Diperbarui: 10 Oktober 2016   07:27 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianival 2016. Sumber: facebook babeh Helmi

Secara agenda yang tersusun, Kompasianival sudah selesai. Tetapi ada yang tidak, kenangan dari pertemuannya, yang malah baru terasa dan jadi membuat kita teringat. Jadi oleh-oleh yang dibawa sampai ke rumah, juga sampai di hati, tanpa harus was-was menjadi kedaluwarsa.

Pada Sebuah Pertemuan yang Dirayakan, Kembali

Semenjak di sini, saya jadi tahu. Rasanya pertemuan itu ternyata menyenangkan, meski kebanyakan juga lucu dan cenderung wagu sih. Ini kali dua saya ikut serta. Merayakan pertemuan yang hanya setahun sekali saja.

Apa mungkin saya ketagihan? Bisa jadi. Karena kalau pada pertama saya punya trauma, saya pasti tidak akan mengulanginya untuk datang kembali. Tapi, nyatanya saya datang lagi, kembali sendiri. Sama seperti yang lalu. Dan lagi-lagi juga jadi pertanyaan paling popular kemarin, 

"Kesini sama siapa?"
"Sendiriann aja.. "

Saya memang berbeda. Ketika yang lain datang minimal berdua. Saya santai sendiri, berjalan kesana kemari mencari alamat. Eh mencarimu.

Saya Beruntung...

Saat saya hadir, acara sudah dimulai. Namun belum lama, masih pembukaan. Sekitar jam setengah sepuluh. Saya menyapu pandangan, berharap menemukan kamu. Iya kamu.

Ada wajah yang saya hafal, apalagi dengan topi yang saya amati tak pernah lepas dari kepalanya. Om Rahab Ganendra, si Bos Madyang itu adalah yang pertama saya temui. Karena bukan kali pertama, kami tak perlu berkenalan lagi.

Lanjut, ada yang juga wajah familiar lain. Pak Aljohan. Kami sempat bertemu tahun lalu. Sama-sama tinggal di Temanggung membuat saya makin hafal. Oya, ternyata Pak Al Johan membawa istrinya juga dan saya sempat duduk di sebelahnya. Ternyata mereka datang berdua saja dari Depok, uh so sweet! Bisa kali jadi Relationship goals nih datang bersama pasangan.

Tidak sengaja menengok ke sebelah kiri. Saya menemukan wajah lama lagi. Hihi. Karena saya sudah berkali-kali bertemu dengannya, saya yakin tak akan salah orang. Dengan lambaian kecil, saya mencoba menyapanya. 

"Pak Ang......"

Kemudian beliau mendekat. Pak Ang Tek Khun, malah langsung "curhat dong," menyayangkan tidak bisa donor darah karena kurang istirahat. Di kesempatan lain semoga bisa ya, pak!

Oya, saya jadi ingat. Beberapa orang d isana mengatakan bahwa saya dicari sama dokter spesialis penyakit dalam, yang ngehits itu, yang tulisannya selalu HL duluan ketimbang saya. Dokter Posma. Hihi. Beliau adalah "saingan" saya di sini, karena sama sama menulis kesehatan sih. Terima kasih dua bukunya ya dok, saya akan baca! Ketemu juga kan sama pemilik akun Listhia, yang sempat ditulis itu. Terharu aku, dok.

Dokpri. Dokter posma aja bisa, masa kamu ngga?
Dokpri. Dokter posma aja bisa, masa kamu ngga?

foto kiriman mba yayat.. Disana ada mba yayat,mas agung, pak petrus, bang bo, listhia .. Tebaklah
foto kiriman mba yayat.. Disana ada mba yayat,mas agung, pak petrus, bang bo, listhia .. Tebaklah
Pertemuan-pertemuan yang lucu

Tebak sendiri sendiri yeh haha
Tebak sendiri sendiri yeh haha
Tepat di samping saya duduk. Ada kejadian orang berkenalan. Karena jarak yang dekat, saya jadi tahu percakapan siapa dengan siapa. Ternyata eh ternyata, laki-laki yang sedang berkenalan itu salah satunya bernama Mas Agung Prasetyo, yang selama ini tidak pernah memakai foto profil mukanya sendiri. Piss ah!

Saya jadi keceplosan. "Oh, ini namanya mas Agung itu.."

"Listhia,mas.,"sambil mengajak berjabat.
"Udah tau.,"
Lhah..udah tau bukannya disapa duluan yak. Hihi

Lalu sayup-sayup terdengar suara gaib dari belakang. Seperti ada yang menyebut nama saya.

"Mbak listhia, ya," kata laki-laki yang kemudian saya coba ingat siapa.
"Ini bang bo.."
Bang Bo juga memperkenalkan saya pada Pak Petrus, salah satu nominee spesific interest yang jauh datang dari Kalimantan. Salam kenal kalian, berdua.

"Harus photo sama mbak, nih.. ngga bayar kan? " kata Bang Bo sambil mengambil hape miliknya. Eh milik pak Petrus, ternyata.

Bertemu juga akhirnya dengan Mba Luana, Kompasianer yang juga menjadi host di acara Kompasianival. Meski di awal saya gagal mengingat namanya, tapi mata mengenalinya, mbak. Suer... hihi. Salam kenal! Tunggu di Bandung yaa.

Mas Roni yang untung saya buka pesannya. Juga berhasil dipertemukan. Saat saya sedang mengecek handphone sembari mengisi daya bersama Mbak Luana. Seorang laki-laki tiba-tiba datang dan duduk tak jauh dari tempat saya. Yang ternyata itu orangnya. 

"Mas Roni, yaa"
Haha.

Teruntuk mbak Syifa, semangat skripsinya. Hidup mahasiswa!

Saya akan coba mendata ingatan siapa saja nama yang saya temui lainnya. Ada Mba Yayat, Mba Putri, Mba Desol, Bunda Lilik, Opa Tjipta n istri, Bu Indah, Bu Tamita, Bu Mutiah, Mba Ella, Mba Fitri Manalu, Bu Nurhasana, Bu Rahayu Damanik, pak Edy manstaf, kong Agil, Pak Agung Han... Siapa lagi sih? Dan saya tak ingat, lagi siapa. Hihi. Maafkeun yah. Beberapa orang-orang Kompasiana seperti Kang Pepih, mas Is, mas Nurul, kak Harry, kak Kevin, kak Lastboy. Sama siapa lagi ya, kok juga lupa.

Karena tidak ada pertemuan tanpa alasan...

Artinya ada yang sudah Tuhan siapkan pada kita jika memang dijadikan untuk saling ditemukan. Namanya cerita. Entah menjadi seperti cerpen yang sedikit dan cepat selesai. Atau novel yang bisa berseri. Toh, semua cerita slalu punya makna, bukan?

Seperti kemarin. Banyak pertemuan terjadi, membuat banyak cerita pasti. Maaf jika ada yang terlupa dan terlewat. Tapi, sungguh saya bahagia bisa dipertemukan kalian. Meski belum semua juga sempat bertatap muka.

Yang belum sempat dipertemukan kemarin semoga waktu lain izinkan. Yang sudah pernah, semoga tak bosan. 

Sekitar jam 17.00-18.30 saat ishoma dan mungkin puncaknya berfoto ria saya tidak di tempat acara, mengungsi sebentar. Karena mata merah, cyint! Tetes kontak lensa tak terbawa dan jadinya harus saya lepas ganti kaca mata. Maaf ya, mungkin bisa gara-gara itu ada yang tak sempat saya temui. Bukan sombong lhoh.

Salim

Salam,
Listhia H Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun