Bertemu juga akhirnya dengan Mba Luana, Kompasianer yang juga menjadi host di acara Kompasianival. Meski di awal saya gagal mengingat namanya, tapi mata mengenalinya, mbak. Suer... hihi. Salam kenal! Tunggu di Bandung yaa.
Mas Roni yang untung saya buka pesannya. Juga berhasil dipertemukan. Saat saya sedang mengecek handphone sembari mengisi daya bersama Mbak Luana. Seorang laki-laki tiba-tiba datang dan duduk tak jauh dari tempat saya. Yang ternyata itu orangnya.
"Mas Roni, yaa"
Haha.
Teruntuk mbak Syifa, semangat skripsinya. Hidup mahasiswa!
Saya akan coba mendata ingatan siapa saja nama yang saya temui lainnya. Ada Mba Yayat, Mba Putri, Mba Desol, Bunda Lilik, Opa Tjipta n istri, Bu Indah, Bu Tamita, Bu Mutiah, Mba Ella, Mba Fitri Manalu, Bu Nurhasana, Bu Rahayu Damanik, pak Edy manstaf, kong Agil, Pak Agung Han... Siapa lagi sih? Dan saya tak ingat, lagi siapa. Hihi. Maafkeun yah. Beberapa orang-orang Kompasiana seperti Kang Pepih, mas Is, mas Nurul, kak Harry, kak Kevin, kak Lastboy. Sama siapa lagi ya, kok juga lupa.
Karena tidak ada pertemuan tanpa alasan...
Artinya ada yang sudah Tuhan siapkan pada kita jika memang dijadikan untuk saling ditemukan. Namanya cerita. Entah menjadi seperti cerpen yang sedikit dan cepat selesai. Atau novel yang bisa berseri. Toh, semua cerita slalu punya makna, bukan?
Seperti kemarin. Banyak pertemuan terjadi, membuat banyak cerita pasti. Maaf jika ada yang terlupa dan terlewat. Tapi, sungguh saya bahagia bisa dipertemukan kalian. Meski belum semua juga sempat bertatap muka.
Yang belum sempat dipertemukan kemarin semoga waktu lain izinkan. Yang sudah pernah, semoga tak bosan.
Sekitar jam 17.00-18.30 saat ishoma dan mungkin puncaknya berfoto ria saya tidak di tempat acara, mengungsi sebentar. Karena mata merah, cyint! Tetes kontak lensa tak terbawa dan jadinya harus saya lepas ganti kaca mata. Maaf ya, mungkin bisa gara-gara itu ada yang tak sempat saya temui. Bukan sombong lhoh.
Salim