Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengunyah Es Batu Sudah Pasti Mengidap Anemia?

3 Oktober 2016   22:46 Diperbarui: 4 Oktober 2016   18:53 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chewing ice cubes I www.dentalplans.com

 Pernah mendengar kabar bahwa mengunyah es batu berkaitan dengan anemia? Benar gak sih kabar itu?

Bagi kamu yang mempunyai teman penyuka es batu atau malah kamu sendiri yang biasa melakukannya, pasti akan khawatir ketika mendengar kabar tersebut. Ya kan, ngaku? Kok bisa mengunyah es batu bisa disambungkan sama kurang darah sih? Kelihatanya gak nyambung? Tapi..mari kita sambungkan yuk, kok bisa kabar itu muncul? Biar kamu makin pintar dan gak langsung percaya gitu aja.

Inilah alasannya.

Mengenal Pica
Apa itu sama dengan Picachu (baca: pikachu)?

Bukan..ini bukan yang ada di Pokemon.

Pica merupakan kelainan makan (eating disorder) di mana seseorang memakan makanan yang tidak seharusnya dimakan dan memang tidak mengandung zat gizi seperti suka makan kertas, serpihan tembok, atau debu juga termasuk es batu. 

Seseorang dikatakan menderita pica ketika dia telah melakukan kebiasan tersebut selama paling tidak sebulan. Memang, kejadian ini masih belum jelas mengapa bisa terjadi. Namun, telah ada penelitian yang mengaitkan kejadian ini dengan kondisi kekurangan zat besi yang kemudian membuat seseorang memakan sesuatu tak lazim.

Namanya pagophagia, istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang secara teratur mengkonsumsi es batu dalam jumlah yang cukup besar.

Lalu, Kenapa Pagophagia bisa dihubungkan dengan Anemia?
Salah satu studi menunjukkan bahwa es dapat mengurangi rasa sakit akibat glositis (radang lidah yang dapat menjadi tanda kekurangan zat besi). Sedang pada penelitian lainnya, menunjukkan bahwa rasa es terasa lebih baik bagi orang-orang yang kekurangan zat besi.

Cara untuk mengetahui apa ada hubungan mengunyah es batu dengan kurang zat besi adalah dengan melakukan tes darah. Jika hasilnya memang di bawah normal, bisa jadi ada hubungannya. Normal haemoglobin (Hb) bagi laki-laki ada di rentan 13,5 sampai 17,5 g/dl sedang perempuan 12 sampai 15,5 g/dl.

Jika memang di bawah normal, atasi dengan mengubah pola makan atau dengan tambahan menggunakan suplemen. Karena anemia defisiensi besi ini masih bisa diatasi.

Apa Semua yang Pagophagia itu Anemi?
Tidak. Pica seperti pagophagia bisa juga terjadi karena adanya gangguan emosional seperti stres atau gangguan obsesif-kompulsif ( OCD).

Maka dari itu, penyebab pagophagia harus diketahui secara spesifik. Apakah alasanya karena medis atau psikologis (emosional)? Beda sebab, beda juga penanganannya

Jadi..jangan buru-buru menyimpulkan bahwa orang yang suka mengunyah es batu itu sudah pasti menderita anemia. Memberinya saran untuk mencari penyebab kenapa bisa terjadi adalah langkah yang bijak.

Jika memang ada keluhan 5L (lemah, letih, lesu, lelah dan lunglai ) padanya dan ditambah suka kunyah es batu, sebaiknya sarankan untuk tes darah segera. Bisa jadi memang ada tanda penyakit.

Oya, peringatan! Selain memakan es batu yang sudah abnormal bisa jadi pertanda anemia, juga dapat merusak gigimu, kan?

Salam,
Listhia H Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun