Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Biasakan "Ujug-ujug" Minta Komentar

26 September 2016   21:46 Diperbarui: 26 September 2016   21:53 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="www.brucesallan.com"][/caption]

"Mohon komentari tulisan saya ,untuk tugas kuliah"

Begitulah kira-kira inti dari sebuah pesan yang masuk, tidak sekali dua kali. Atau memang langsung intinya, sudah sangat singkat. Tanpa banyak basa-basi, mending sih kalau sudah kenal siapa orangnya. Nah ini, boro-boro.

Please, jangan todong saya pertanyaan macam itu lagi. Kecuali..

Pelit yah mbaknya?
Eh sebenarnya bukan pelit lho, tapi saya tipe pemilih.

Buat saya, menulis apalagi sampai ada adegan meminta komentar segala, itu juga ada etikanya. Bukan ujug-ujug,mak benduduk.

Begini deh biar ada bahan imajinasi. Suatu hari rumahmu dikunjungi seseorang. Ndilalah, kamu memang tidak tahu siapa itu, tetangga bukan, teman kok ragu apalagi pacar kan gak punya. Kemudian orang tersebut masuk tanpa ijin. Trus kamu malah ditodong, "minta minum dong, haus" , minta minum aja deh yang pasti ada.

Halo,kamu siapa? Aku siapa? Eh,kok saya jadi amnesia gini sih. Hihi.

Mirip-mirip gitu deh kalau kamu melakukan adegan minta komentar tiba-tiba. Apa ya kamu yakin langsung bisa dapat "minum" kalau begitu caranya? Adanya kamu diusir kali. Ngageti juga. 

Nah, bagaimana cara agar mendapat "segelas minuman untuk hausmu" itu sih? Dengan cara yang baik dong.

Pertama, ketok pintunya, kenalkan dulu siapa kamu. Tak kenal, maka kenalan. Karena sayang gak bisa dipaksakan meski sudah kenal. Kamu harus paham #ngerti bagian ini?

Kenalan sudah. Meski gak kenal amat, yang pentingkan tahu namanya. Meski nanti beberapa menit kemudian lupa lagi. Bagian ini penting, untuk keseriusan lebih lanjut.

Kedua, basa-basi juga indah lho. Berbasa-basi boleh juga disisipkan. Apalagi kalau bentuknya puisi. Saya suka,saya suka!

Tanpa hadirmu,
Perasaanku kelabu
Masih menantimu,
Usir hujan dimataku

Eh..Tapi itu berlebihan sih, nanti dikira kamu kurang kerjaan apa modus. Hihi.

Ketiga, meminta dengan tidak memaksa. Kamu membutuhkannya bukan berarti yang lain juga menanggapnya sama. Jadi, jika meminta lalu tidak ditanggapi,ya jangan memaksa.

Keempat, lanjutkanlah. Jangan dibiasakan menjadi hilang. Bangun hubungan yang berkelanjutan. Tanya lagi dengan nada bercanda, kalau diperlukan.Kebanyakan orang suka bercanda,tetapi tidak untuk lelucon yang itu-itu saja. Jangan muncul pas butuh aja,dong.

Kelima, yang menarik pasti akan dilirik. Seperti kata Bung Karno "Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya". Pun kamu. Kalau kamu membuatnya menarik pasti orang akan datang sendiri. Tanpa kamu perlu bersusah payah meminta-minta. Jadi perhatikan bagian ini, jangan-jangan punya masalah disini.

Itu sih poin pentingnya.
Sudah dilakukan belum? Kalau belum, jangan coba-coba ujug-ujug komentar apalagi sama saya.

Ngeri gak tuh?Bukan bermaksud menakuti, tapi demi kebaikanmu nanti,juga keberlangsunganmu disini.


Minum dulu ah, haus.

Salam,
Listhia H Rahman

 

Ujug-ujug : tiba-tiba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun