Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yuk Tonton Megahnya “Sendratari Ramayana”, Agar Wisatamu ke Prambanan Tak Terlupa!

29 Agustus 2016   08:12 Diperbarui: 29 Agustus 2016   08:38 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anoman obong I http://yogyatrip.com/

Pernah mendengar lagu “Anoman Obong?”? Itulah bagian dari alur  cerita Ramayana yang mudah diingat.

Patah hati yang dibayar mahal,

Sudah lama saya berandai, andai saya bisa juga melihatnya. Apalagi setelah mendengar cerita Bapak yang sudah lebih dulu merasakannya. Baru kemarin, ke-andai-an itu diwujudkan juga. Melihat dan menyaksikan sendiri Sendratari Ramayana secara langsung di pelataran candi Prambanan. Ya, yang ini di pelataran candi, bukan di dalam gedung ,open air theatre!

Memang ke-andai-an itu tidak sempurna terwujud. Karena yang pernah saya minta pada Bapak adalah bukan sekadar melihat, tetapi untuk tepat di saat bulan purnama datang. Tidak apa-apa, lain kali saya janji akan datang lagi, saat sinar bulan purnama jatuh dan cahayanya memandikan saya.

Kemarin,tepat di malam minggu, saya dan Bapak tidak hanya pergi berdua. Melainkan juga bersama Ibu, kakak ,suaminya dan juga anaknya. Kami berangkat dari penginapan setelah menyelesaikan sholat maghrib karena pertunjukan akan dimulai pada pukul 19.30 WIB.

Dalam perjalanan menuju Prambanan ada yang membuat saya was-was dan sempat patah hati. Adalah hujan yang tiba-tiba mengguyur Jogja. Bukan hanya gerimis, tapi hujan yang cukup deras. Hujan yang dengan mudah dapat membuat rencana saya gagal, gagal menyaksikan sendratari dengan latar belakang candi. Huuuuh,sedih mari ber-legowo.

Sekitar pukul  19.30 WIB kami sampai di tempat pertunjukan. Suasana masih hujan, tapi hanya gerimis. Menurut informasi, pertunjukan akan ditunda beberapa waktu jika terjadi hujan, menunggu kalau-kalau menjadi reda. Seperti yang saya alami ini.

Dannnn...ya langit dibawah Candi Prambanan memang sedang berbaik hati, hujan lambat laun tak terasa lagi. Saya tidak benar-benar menjadi patah hati. Nah, sebelum pertunjukan benar-benar dimulai, beberapa orang terlihat mondar-mandir untuk “mengeringkan” panggung yang basah. Hal ini dilakukan para pemain pun dapat maksimal melakukan gerakkan, aman dan tidak ada adegan terpleset.

suasana sebelum pementasan dimulai
suasana sebelum pementasan dimulai
Pertunjukan dimulai..

Gamelan mulai ditabuh. Alunannya mulai terdengar. Pertanda , pertunjukan akan segera dimulai.

1/

Ceritane, wayang romoyono ( Ceritanya, wayang Ramayana)

Ing negoro, ngalengko dirojo (Di negera, Ngalengka diraja)
 Ratu buto, rahwono rojo ( Ratu raksasa, Raja Rahwana)
 Gawe geger, nyolong dewi shinto (Membuat ribut, menculik Dewi Shinta)

Alkisah, suatu hari Rama, Sinta dan Leksmana (adik Rama) sedang melakukan pengembaraan sampai hutan Dandaka.  Waktu itu seorang raksasa bernama Rahwana melihat Sinta dan ingin memilikinya, menculiknya. Muncul ide Rahwana untuk mengubah Marica (pengikutnya) menjadi kijang kencana. Kijang “emas” yang akan menggoda Sinta.

Tidak salah perkiraan Rahwana. Melihat kijang tersebut –perempuan memang suka yang berkilau--, Sinta ingin memilikinya. Dan Rama –sebagai laki-laki yang mencintai kekasihnya- apapun akan dia lakukan,termasuk mengejar kijang tersebut. Sedang Leksmana, ditugaskan menjaga Sinta.

Lama, Rama tidak kembali. Seperti wajarnya perempuan yang ditinggal kekasihnya pergi, dia pun mulai khawatir dan menyuruh Leksmana menyusulnya. Leksmana tahu tugasnya menjaga Sinta, sebelum pergi dia membuat lingkaran magis untuk pelindung Sinta.

Tahu akan hal tersebut, Rahwana tidak kehabisan akal. Dia berubah menjadi brahmana tua untuk mengelabuhi Sinta. Sinta yang baik hati, tidak tega dan mendekati Brahmana “jadi-jadian” itu, tidak sadar dia keluar lingkaran dan akhirnya Rahwana berhasil membawanya ke Alengka.

Sementara itu, Rama berhasil mengejar kijang keinginan Sinta. Namun, setelah dipanah, akhirnya dia tahu bahwa Kijang tersebut adalah Marica (pengikut Rahwana). Dan Leksmana pun datang, menyuruh Rama segera menghampiri Sinta.

Sinta Hilang

Ditengah perjalanan, Rahwana sempat dihadang Jatayu. Jatayu –seekor burung Garuda— karena tahu siapa yang dibawa oleh Rahwana,dia ingin segera menolong. Sayang, dia tidak mampu dan terluka parah. Sinta berhasil dibawa pergi.

Rama dan Leksamana menemukan Jatayu yang terluka. Rama sempat berpikir, Jatayulah yang menculik Sinta.  Sebelum mati, Jatayu bercerita bahwa Rahwana yang telah menculik Sinta.

Ditengah kesedihan,  hanoman –kera putih utusan Sugriwa- datang meminta bantuan Rama. Ya, siapa yang tidak jengkel kekasihnya direbut? Begitulah perasaan Sugriwo yang ditikung kakaknya sendiri, Subali. Dengan bantuan Rama, akhirnya kekasihnya—Dewi Tara—kembali. Sebagai balas jasa, Subali mengutus hanoman untuk membantu Rama.

2/

Anoman, si kethek putih (Anoman, si kera putih)
 Mlebu taman, shinto dijak mulih (Masuk taman, Shinta diajak pulang)
 Konangan, indrajit lan patih (Ketahuan, Indrajid dan patih)
 Ning anoman, ora wedi getih (Tapi anoman, tidak takut darah)

Di Taman Agrosoko, Sinta ditemani oleh Trijata –ponakan Rahwana--. Meski sempat dirayu Rahwana, Sinta masih setia, menunggu Rama yang entah kapan akan datang.Di masa penantiannya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan tembang yang dinyanyikan Hanoman. Hanoman akhirnya muncul dan memberitahu tujuannya bahwa ia adalah utusan Rama,kekasihnya.Sayang, kedatangan hanoman diketahui Indrajid –anak Rahwana--. Dia pun menangkap Hanoman dan membawa kehadapan Rahwana.

3/

Eh.. lhadalah, ngalengko diobong ( eh..ternyata, ngalengka di bakar)
Togog bilung wa a o,
Podho pating domblong…
Omah gedhe, kabeh dadi areng (rumah besar, semua jadi arang)
Dosomuko, hare gereng-gereng…

 *Dasamuka --nama lain Rahwana

Pasukan Rahwana sedang menyiapan api untuk membakar Hanoman
Pasukan Rahwana sedang menyiapan api untuk membakar Hanoman

Hanoman mendapat hukuman dibakar hidup-hidup. Dia tidak takut, justru berhasil membuat ribut Alengka dengan membakar Alengka dengan api tersebut. Kemudian ia segera kembali ke Rama.

Sepeninggalan Hanoman, Rama dan pasukan kera segera membuat jalan menuju Alengka. Tak lama kemudian, Hanoman datang memberitahukan kabar bahwa Sinta ada disana dan baik-baik saja.

Mengetahui akan diserang oleh Rama dan pasukkannya. Alengka mulai panik dan berjaga-jaga. Dan, peperangan memang tidak dapat dicegah. Kumbakarna –yang menyerang Rama bukan karena membela kakaknya, tetapi karena untuk negaranya- berada di garis terdepan dan akhirnya harus mati terkena panah Rama, pun juga Indrajid. Dan, Rahwana juga menyusul mati terkena panah dan dihimpit Gunung Sumawan yang dibawa Hanoman.

dua kubu
dua kubu
Pertemuan

Setelah sekian lama,dengan di antar Hanoman, Sinta datang menemui Rama. Yang menyesakkan, bukan pelukan yang diterima –padahal kebanyaksn pasangan melakukannya jika lama tak bertemu- justru keraguan. Rama ragu, apa Sinta-nya masih yang dulu?

Dengan suka rela, Sinta berani dan rela dibakar sebagai bukti bahwa dia masih sama dan setia. Dia tidak berbohong. Dan berkat bantuan Dewi Api, Sinta selamat dan dapat kembali pada Rama.

Hal-hal yang Bisa diingat

Pementasan berlangsung selama kurang lebih dua jam dengan menampilkan cerita Ramayanan dalam full story. Pementasaan full story ini tidak setiap hari,lho .Melainkan beberapa dengan episode per episode seperti hilangnya Sinta, Hanoman duta, Kematian Raden Kumbakarna dan Api Suci Dewi Sinta.

[caption caption="Ada busnya.."]

[/caption]

Selain itu, pementasaan open air theatre ini biasanya dilakukan saat musim kemarau, sedang dimusim penghujan akan dilakukan di dalam gedung (indoor). Selama pementasan, bukan hanya skill gerakan tarian pemain yang ditunjukan,melainkan skill lain yang juga membuat penonton akan takjub. Diantaranya adalah skill lakon Rama yang nyaris selalu tepat dalam melakukan panahan. Apalagi saat momen dimana hanoman dibakar, apinya beneran! Dan, ada juga adegan lucu yaitu disaat pasukan dari dua kubu saling memeperlihatkan kebolehannya. Ji..ro..lu.. 

Tidak perlu khawatir takut tidak mudheng(baca : mengerti). Meski belum pernah sama sekali mendengar, jalan cerita akan bisa teraba dengan bantuan sinopsis yang ditampilan di sisi kanan kiri panggung dalam versi bahasa Indonesia juga Inggris. Jika beruntung, ambilah selembaran sinopsis lengkap yang sudah disediakan di depan pintu masuk. Luangkan sebentar untuk membaca agar makin mengerti, atau paling tidak tahu tokoh-tokohnya.

 

Untuk harga tiket, bervariasi. Makin strategis tempat duduk,makin tinggi harganya. Mulai dari 40 ribu sampai 375 ribu. Sepadan dengan apa yang ditampilkan,deh. Gamelan yang ditabuh langsung, puluhan penari yang terlibat dan belakangmu itu candi beneran yang bukan cuma gambar bohongan.

[caption caption="Melihat candi"]

[/caption]

Oya, Kita patut berbangga hati, karena Sendratari ini pernah masuk dalam Guinness World Records sebagai “The longest ongoing (1961-2012) and largest Ramayana Prambanana dance in the world”. Juga tontonan yang menyuguhkan banyak nilai-nilai yang dapat dipetik, yang bahkan masih akan hangat jika dibicarakan dan mengelitik ,seperti :

1.Wanita memang mudah tergoda dengan yang berkilau, makannya Rahwana menyuruh menjadi Kijang kencana yang keemasan.

2.Saking cintanya, laki-laki akan melakukan apa saja,termasuk yang tak mungkin ada seperti kijang emas yang ternyata jelmaan.

3.Diam itu lebih baik, seperti Kumbakarna yang memilih tidur daripada meladeni kakaknya yang memang salah.

4.Kumbakarna menyerang Rama, bukan karena ia membela kakaknya tetapi demi bela negara.

5.Jangan memaksa. Contoh Rahwana, yang tidak menyentuh walau cintanya sudah menggebu.

6.Bukan cintanya Rahwana sebabnya tapi posisinya yang tidak tepat. Karena cinta tidak pernah salah.

7.Jadi laki-laki harus percaya,bukan malah curiga. Beruntung, Sinta diselamatkan kalau tidak maka Rama  cuma gigit jari karena cintanya jadi abu.

 

"Suamimu (Rama) yang jauh di sana cuma menanggung kangen. Itu gampang. Aku selama 12 tahun menahan nafsuku untuk menyentuhmu.." kata Rahwana berkaca-kaca (Sujiwo Tedjo)

 

Jadi kapan kamu kesini?

Saya siap temani..cerita. Eh,biar bisa foto begini.

Kamu harus merasakan sendiri, ponakan saya yang belum genap dua tahun saja sudah.

 

Saya akan kembali,lagi. 

 

Salam budaya,

Listhia H Rahman

Tertarik menonton?Silakan kunjugi web ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun