“Kamu udah ngurusin semuanya?” sebuah pesan dari teman yang membuat saya balik bertanya.
“Ngurusin apa?”
“Ya, wisudaan. Kayak kebaya dll.. Cewek kan rempong!”
Kemudian kata-kata “cewek kan rempong!” seperti berdengung berkali-kali di telinga sampai otak ikut geli. Ah, masa sih cewek rempong. Masa?
***
Karena laki-laki mungkin cukup dengan kemeja dan jas. Tapi, bagi perempuan ada hal-hal yang harus diributkan sebelumnya.
Memilih Warna dan Model Kebaya
“Merah dan gold kayaknya bagus. Tosca dan pink juga lucu... eh apa putih aja kali yah biar sekalian dipake buat ijab sah nanti...." #uhuk
Memilih warna kebaya yang dikenakan saat wisuda ternyata butuh waktu sendiri bagi kami. Ya, belum lagi memilih model kebaya yang akan dibuat. Kebaya biasa atau model gamis yah? Berselancar di internet dengan koentji, pencarian “model kebaya wisuda” biasanya yang jadi referensi. Tapi tidak semua dari kami memutuskan jahit sendiri kok. Ada cara lain jika ingin lebih simpel dan lebih bisa berhemat. Pinjam saja di persewaan kostum kebaya, langsung jadi.
Namun, jika kami meluangkan untuk jadi bingung memilih kain apa, model bagaimana, dan jauh-jauh hari mendatangi penjahit, sah-sah saja kan?
Beburu Make up Artist (MuA)
Hari ini 4 MuA menolak karena penuh di hari tepatnya wisuda. Baru yang ke-5, akhirnya mengatakan deal dengan harga kesepakatan.-sebuah kisah nyata h-7 wisuda.
Di momen wisuda kami memang terlihat “manglingi”. Karena riasan muka hukumnya wajib untuk momen yang tidak setahun sekali. Ya, dengan menggunakan jasa make up artist (MuA) adalah cara mudahnya. Mencarinya pun tak perlu keliling sana-sini. Cukup dengan jari dan ketik di mesin pencarian, lihat hasil riasan, merasa cocok lalu hubungi kontak yang ada, komunikasikan dan deal.
Hasil-hasil para MuA yang di-posting di media sosial biasanya jadi patokan bagus atau tidaknya. Soal harga bervariasi, mulai 150 ribu, tergantung popularitas si MuA dan juga testimoni pelanggan sebelumnya. Enaknya lagi, jasa MuA juga yang menawarkan jasa datang ke tempat.
Tidak serempong yang dikira, bukan?
Photo Studio yang Mana?
Di zaman yang serba apa-apa didokumentasikan -–dari penting sampai yang gak penting-- maklum jika acara wisuda tidak boleh diabaikan begitu saja. Entah mau diambil dari kamera gadget atau dari jepretan profesional. Wisuda dianggap jadi perjalanan hidup yang harus dibuktikan dengan gambar selain cerita.
Tidak heran jika kemudian saat wisuda parkiran photo studio mengalahkan tempat makan. Penuh, sesak, sampai rela antre. Kenapa? Karena beberapa photo studio memang tidak menerapkan sistem booking tetapi siapa cepat dia dapat.
Jadi, photo studio yang mana, Sist?
(Mau Pamer) Pasangan
“Jangan lupa pasangan wisuda, udah belom?”
Kok pertanyaan ini ikutan muncul jelang wisuda, sih. Siapa yang nyuruh?
**
Seperti itulah hal-hal yang sering kami ributkan, yang tak melulu juga jadi kewajiban.
Wisuda itu bukan dari...
Seindah apa kebaya
Secantik apa riasan muka
Seberapa mahal studiomu
Juga pasangan yang kamu bawa-bawa
... dan membuat jomblo jadi baper
Aha!
Salam,
Listhia H Rahman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI