Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Buka Puasa Tidak Cukup dengan "Apa", tapi "Sebaiknya"

6 Juni 2016   14:25 Diperbarui: 6 Juni 2016   16:09 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Buka puasa dengan apa ya?”

Selama sebulan ke depan, pertanyaan ini akan sering terdengar menjelang sore. Pertanyaan yang membuat kaum ibu-ibu terutama mulai sibuk mencari referensi menu terbaik untuk keluarga. Pun dengan mahasiswa kosan yang jauh dari orang tua, yang bingung memilih menu apa yang harus dibeli menjelang berbuka.

Biasanya, saat puasa semua "mendadak" serbapraktis, termasuk dalam memilih menu berbuka. Ibu-ibu tidak perlu lagi repot memasak, mahasiswa kosan pun tidak perlu galau tak bisa berbuka dengan yang enak. Hampir semua makanan yang enak tersedia dengan mudahnya. Di sepanjang jalan atau dekat keramaian, pasti bertebaran lapak makanan minuman yang mendadak ada (hanya ketika puasa saja). Bermacam-macam makanan dan minum disajikan, harganya pun bervariasi tergantung pada kondisi dompetmu.

Pikirkan Juga Kondisi Perut

Beragam makanan dan minuman nampak menggoda berkali-kali lipat saat puasa. Puncaknya detik-detik menjelang berbuka. Semua terlihat enak dan menggiurkan. Mungkin kondisi dompetmu mengatakan bisa beli semuanya. Tapi pikirkan juga kondisi perut, pencernaanmu. Bisakah perut menampungnya? Jangan hanya lihat lewat mata, namun juga rasakanlah kondisi dalam tubuhnmu. Jangan sampai puasa justru membuatmu menjadi orang paling mubazir, yang membuang-buang makanan buka dengan tidak memakannya.

Bagaimana Buka Puasa yang Baik?

- Awali dengan Makanan yang Ringan

Berbukalah dengan yang manis, begitu yang sering kita dengar. Hal ini didukung dengan beraneka minuman yang biasa muncul ketika berbuka seperti teh, kolak, es campur, dan hal-hal lain yang manis-manis gula. Memang benar, tapi tidak baik juga jika terlalu manis.

Menjelang sore, gula darah orang berpuasa menurun seiring waktu. Jadi, tidak heran makin sore kita makin merasa lemas. Karena saat itu tubuh kita telah kekurangan bahan bakar glukosa (gula). Maka dari itu, muncullah anjuran untuk berbuka dengan yang manis. Tujuannya adalah agar gula darah dalam tubuh kita kembali naik dan normal kembali, pulih.

Teh manis kebanyakan jadi amunisi berbuka. Ya, tidak apa-apa. Karena dalam segelas teh manis ada campuran gula yang akan memberikan kita tenaga. Ingat saja porsi gulanya. Namun, ada pilihan yang lebih baik, seperti anjuran Nabi di mana saat berbuka cukup makanlah 3 butir kurma dan air putih. Kurma memang bisa jadi pilihan tepat saat berbuka karena dalam buah kurma mengandung glukosa (gula sederhana yang bisa langsung diserap tubuh), serat pangan, vitamin, dan mineral (magnesium, kalium).

- Kapan Makan Beratnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun