Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Di Balikpapan; Pergi ke Kebun Sayur, Pulang Bisa Bawa Permata

28 Mei 2016   23:42 Diperbarui: 29 Mei 2016   03:07 3088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi-pagi cuaca Balikpapan seperti  senang menyuruh saya untuk tetap tinggal. Hujan yang tidak berhenti sampai menjelang siang jadi teman yang tiba-tiba datang mengajak berdiam. Padahal, rencananya hari ini kakak akan mengajak saya untuk pergi ke Pasar yang letaknya ternyata juga tak terlalu jauh dari tempat tinggal.

Lambat laun, matahari akhirnya tak malu lagi. Sinarnya mulai terlihat dan hujan pun lama-lama terhenti. Pukul dua siang rencana segera dieksekusi. Angkutan umum dipilih untuk mengantarkan kami. Nah, perbedaan dengan di Jawa, Angkutan umum di Balikpapan ternyata memiliki bangku penumpang yang posisinya menghadap kedepan (seperti mobil pribadi umumnya). Tidak seperti angkutan di Jawa yang sering saya naiki , yang biasanya  mempunyai tempat duduk saling berhadapan. Ongkos yang dibayar pun lebih mahal, Jika biasanya di Semarang jauh-dekat sebesar 4000 rupiah, di Balikpapan sebesar 5000 rupiah.

Tidak perlu waktu lama untuk sampai ke tempat tujuan. Sekitar enam menit dan kami diturunkan tepat di Pasar yang dituju. Adalah Pasar Inpres Kebun Sayur.

Lho, Siang-siang kok Baru ke Pasar, Sayurnya Udah Habis Tho, Mbak!

Mendengar dari namanya memang membawa pemahaman pada pasar yang menjual beraneka sayur. Seperti pada umumnya pasar yang tersebar dan sering di kunjungi Ibu-ibu. Tapi, di Balikpapan beda cerita soal Pasar Inpres Kebun Sayur yang terletak di Jalan Raya Letjend. Soeprapto ini.

Sedikit Sejarah  Pasar Inpres Kebun Sayur

Semua punya masa lalu, tak terkecuali dengan pasar bernama kebun sayur. Tepat pada tahun 1983, Walikota Balikpapan -Syarifudidn Yoes- meresmikan Pasar Inpres Kebun Sayur yang kemudian sampai sekarang dikenal sebagai salah satu tempat destinasi wisata yang wajib dikunjungi para pelancong. Kembali soal nama. Kata “Inpres” yang terselip di nama pasar ini juga menjadi sejarah. Bahwa lahirnya Pasar Kebun Sayur adalah atas dasar Intruksi Presiden (Inpres) Soeharto pada tahun 1981. Sampai sekarang, kata “Inpres” masih dipakai dan terpampang jelas di bagian depan pasar.

Tempat Manjakan Mata Wanita

Toko Antalas, tempat jual pernak-pernik wanita
Toko Antalas, tempat jual pernak-pernik wanita
Kamu Wanita? Selamat. Berkunjung ke Pasar Inpres Kebun Sayur barangkali semacam surga bagi mata kalian. Pernak-pernik, hiasan manik-manik sampai batu permata yang beraneka warna siap menggoda. Dari yang berbentuk cincin, kalung, gelang, bross , dompet sampai tas tersedia.

dokpri
dokpri
Bahkan ada juga senjata khas suku dayak seperti mandau, kain songket motif dayak, baju adat dan juga makanan amplang yang menjadi incaran oleh-oleh kuliner khas kalimantan. Harganya?

Bros yang dipajang di etalase
Bros yang dipajang di etalase
Harga yang ditawarkan berwariasi dan cukup ramah di kantong. Sebabnya barang yang kita beli disini masih bisa ditawar. Ya, dari pengalaman membandingkan barang sejenis dengan yang dijual di online shop yang saya tahu, harga di Kebun Sayur memang paling bersahabat dan miring. Jadi,  jikapun ingin dijual kembali sangat bisa dan dengan harga yang bersaing tentunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun