Mengalikan. Dalam hal ini bisa dalam bentuk investasi. Meski masih asing dilakukan oleh yang muda. Tidak ada salahnya mencari-cari dan menambah informasi. Lumayan, bisa jadi modal kelak jika keuangan sudah stabil.
Mari Memulai Rencana..
Pasang Target dan Perkirakan
Seperti anak panah yang harus punya arah. Pun begitu dengan masa depan seperti apa yang kita inginkan. Muda hura-hura, tua kaya raya, mati masuk surga? Begitu yang kebanyakan diinginkan. Tapi, apa iya semudah dikata?
Misal,tahun 2019, Saya ingin menikah , dana yang diperkirakan 200 juta-an. Gitu ya,kak?
Mulailah yang terdekat. Misal pasang target pengeluaran perbulan.
Contoh kasus :
Orang tua setiap bulan mengirim 1.000.000 untuk uang makan. Nah, apa uang tersebut harus habis benar-benar untuk makan? Buatlah target perhari Rp 30.000. Jika perbulan (30 hari) maka uang yang dihabiskan sekitar Rp 900.000. Sisa seratus ribu bisa disisihkan tiap bulannya. Dalam setahun ada 1,2 juta. Lumayaaaan!
Menabung di Bank, Tidak Perlu Takut Hilang Lagi
Kan ada dompet? Apa iya, ngga tergoda buat beli lipstick.
Membuka rekening di bank, baru saya lakukan saat menjadi mahasiswa. Bapak-lah yang sewaktu itu menyuruh saya untuk membuka di salah satu bank guna memudahkan bertransaksi seperti membayar kuliah, mengirim uang , atau Alhamdulilah menjadi alat untuk mendapatkan uang tambahan. Dari hasil nangkring di Yogyakarta bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) lalu, makin meyakinkan saya untuk tidak perlu ragu mendatangibank lagi. Karena segala uang yang tersimpan ternyata sudah dijamin.Adanya deposit Insurance - metode yang telah diterapkan di banyak negara untuk melindungi nasabah penyimpan bank baik secara penuh atau sebagaian dari kerugian yang disebabkan ketidakmampuan bank untuk mambayar utangnya- adalah alasannya.