Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menjadi Pemakai Lensa Kontak yang Cerdas

10 Mei 2016   13:25 Diperbarui: 10 Mei 2016   17:25 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

http://dbagus.com/ ilustrasi

Lensa Kontak atau bisa juga dikenal dengan softlens merupakan alat bantu penglihatan yang sekarang mulai marak digunakan.  Namun saat ini, selain sebagai pengganti fungsi kacamata, lensa kontak juga berfungsi sebagai kosmetik agar mata terlihat lebih atraktif. Jadi tak heran, jika tak hanya dapat dibeli di toko optik, lensa kontak pun bisa ditemukan di toko kosmetik. Penggunaan lensa kontak yang lebih ringan daripada kacamata, membuatnya makin praktis. Ketika lensa tipis tersebut tepat terpasang di kornea, tidak akan terasa memakai lensa karena saking tipisnya.

Sudah hampir setengah tahun, saya akrab dengan benda tipis bernama lensa kontak. Adanya kelainan mata dalam berakomodasi jarak jauh atau miopi (minus) adalah alasannya. Awalnya memang sempat takut untuk mencobanya, juga karena Bapak mengingatkan saya untuk tidak main-main dengan benda tersebut karena berhubungan dengan mata-- organ yang cukup vital. Namun, karena beberapa keadaan yang menuntut maka saya mulai memberanikan diri untuk menggunakan lensa kontak. Dalam penggunaan lensa kontak, tidak rutin saya lakukan setiap hari. Hanya ketika benar-benar dibutuhkan seperti saat harus tampil, datang ke pertemuan atau menghadiri undangan.

Mulailah dengan Memilih Lensa Kontak yang Tepat

Saat menggunakan lensa kontak berarti kita juga telah memasukkan benda asing pada mata. Oleh karena itu, jangan sembrono dalam memilihnya. Jangan tergiur harganya yang murah. Karena taruhannya adalah mata kalian sendiri. Pilihlah lensa kontak sesuai kebutuhan, dalam artian jika kalian mempunyai kelainan mata minus, konsultasilah keadaan minus yang sebenarnya. Oya, tidak semua lensa kontak untuk yang ber-minus saja, bahkan mulai banyak lensa kontak yang netral alias tidak ada minusnya. Pastikan nyaman di mata ya.

Memilih lensa kontak warna-warni memang lucu. Tapi bukan itu poin pentingnya. Perhatikan komposisi lensa kontak yang tertera dalam kemasan. Baiknya memilih kadar air yang tinggi, untuk mencegah kekeringan kornea. Dan yang lebih penting lagi, gunakan lensa kontak yang sudah terdaftar di Kementerian Kesehatan RI. Caranya? Mudah... lihatlah nomor dari Kemenkes yang terdapat di kemasaan juga. Sekarang ini, cukup banyak lho produk-produk lensa kontak yang tidak jelas dengan harga murah meriah. Lucu, tapi ngeri!

Menjadi Si Higienis

Melihat orang yang sedang menggunakan lensa kontak memang mengerikan. Begitu pun yang dirasakan pemakainya. Ya, dalam memakai lensa kontak apalagi untuk pertama kali memang tidak mudah tutorial. Perlu hati-hati dan juga presisi dalam meletakkannya tepat di kornea. Jika setelah terpasang dan matamu nyaman dikedipkan, lensa kontak diletakkan tepat. Sebaliknya, jika merasa ada yang mengganjal dan tak nyaman pasti ada yang salah.

Sebelum meletakkan di kornea, ada yang lebih penting untuk diperhatikan, yaitu penanganan sebelum menyentuh lensa kontak. Pastikan tangan dalam keadaan steril, karena tangan merupakan salah satu media penyalur kontaminasi. Hand sanitizer gel, adalah senjata yang saya gunakan sebelum menyentuh lensa baik sebelum maupun saat melepaskan. 

Dalam studi yang terbit pada Optometry and Vision Science tahun 2015 dikatakan bahwa pengguna lensa kontak yang tidak mengikuti perilaku higienis meningkatkan kontaminasi bakteri. Salah satu perilaku yang meningkatkan kontaminasi adalah tidak mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh lensa kontak. Kasus kontaminasi pada lensa lensa dapat berkontribusi ke arah komplikasi, termasuk pontensi infeksi serius. Sepele, tapi dampaknya?

Ingat juga untuk merawat lensa kontak setelah pemakaian. Beberapa langkah merawat lensa kontak di antaranya cuci dan disinfeksi lensa setiap kali setelah pemakaian, buang cairan pembersih lensa yang sudah dipakai dan jangan digunakan kedua kalinya dan ingat air keran bukan cairan untuk menyimpan lensa kontak!

Tahu Batas Waktu

Biasanya lensa kontak juga memiliki batas waktu. Batas waktu ini tergantung kondisi mata, bisa jadi di kemasan tertulis delapan jam. Tapi karena kondisi mata seseorang yang kering, enam jam pun sudah tidak nyaman. Pemakaian yang melebihi batas waktu mata menerima lensa kontak bisa malah merusak mata.  Dan lagi, hindari penggunaan lensa kontak saat tidur dan saat berenang! Berisiko.

Semua Bisa Pakai, Dong!

Faktanya tidak. Lensa kontak tidak dianjurkan bagi orang yang memiliki riwayat seperti infeksi mata berulang dan alergi, mata kering karena produksi air mata sedikit, dan bagi pekerja yang bekerja di lingkungan berdebu/kotor.

Nah, jika pemakaian softlens sudah dirasa tidak nyaman lagi. Coba perhatikan bentuk lensa kembali. Mungkin sudah ada lecet di sana atau bentuk sudah tidak cekung sempurna, bisa juga jangan-jangan jangka pemakaian memang sudah habis. Mungkin lensa kontakmu mengatakan bertahan sampai 6 bulan, namun bisa jadi 3 bulan sudah harus diganti. Kembali pada kamu merawat lensa kontak tersebut.

Bila menemui masalah terkait mata akibat pemakaian lensa kontak atau ingin memakainya tapi ragu, segera hubungi dokter mata, ya! Jangan hampiri risiko dan...

Jadilah pengguna lensa kontak yang cerdas. 

Ambil manfaatnya, minimalisasi risikonya, bukan hanya cantik.

Salam,

Listhia H Rahman

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun