Di ujung Pertemuan
Di pertemuan yang keempat, saya mencoba membagi mereka dalam dua kelompok secara random. Siswi kelas satu sampai lima saya campur dan masing-masing kelompok menyebut kelompoknya sebagai Melati dan Sakura. Kedua kelompok ini kemudian saya adu, mana yang paling bagus. Semangat mereka saya nyalakan dengan perkataan “Ada hadiah yang menunggu ”.
Tanpa instruksi atau aba-aba dari saya, kedua kelompok mampu menunjukan kehafalannya dan kekompakannya. Selama pertemuan demi pertemuan, ternyata mampu mereka serap dengan baik. Di akhir, masing-masing kelompok mendapatkan hadiah yang sama, bentuk apresiasi yang saya berikan. Hadiah yang tidak apa-apanya daripada semangat yang mereka berikan kepada saya setiap kali mengajar.
Meski Tidak Ada Jurusan Seni di Undip
Meski tidak terdapat Fakultas Jurusan Seni, khususnya Tari di Undip, bukan berarti Mahasiswa Undip tidak memiliki jiwa seni. Adanya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Jawa di Undip, salah satu yang dapat menjadi tempat mencari “modal lebih” bagi mahasiswa yang tergabung didalamnya. Dan saya beruntung pernah menjadi bagian dari UKM tersebut, merasakan proses menggali ilmu tari bersama mereka yang jauh lebih ahli hingga bisa mengajarkan kembali pada mereka disini.
Saya tidak akan pernah lupa, ketika diakhir pertemuan salah satu dari mereka berkata “Ka, Kembali Lagi ya Ka..”.
Pasti, nanti kakak tagih lagi hafalan gerakannya, ya adik-adikku..
[caption caption="Setelah selesai latihan, kita berpose dulu "]
[caption caption="Bilang"kudaaaa""]
Listhia H Rahman
*Foto Dokumen Pribadi