Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bersama Kementerian PUPR, Tim KKN Undip Lakukan Pendampingan Infrastruktur Pedesaan

4 Maret 2016   20:40 Diperbarui: 4 Maret 2016   20:59 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 “Silakan Bapak beri tanda daerah mana yang merupakan jalan rusak, rumah tidak layak huni, mata air, letak sekolah/mushola, titik buang sampah sembarangan, rumah yang tidak memiliki jamban..”

“Oh sebentar ya mbaa..”, kemudian Bapak Kadus terlihat sibuk mencatat sesuatu di buku agendanya.

Waktu saya lihat, ternyata beliau sedang menuliskan  beberapa nama warga.

“Wah, bapak hafal semuanya ya”, ucap saya takjub.

Tak lama setelah menuliskan beberapa nama, kemudian Bapak Kadus mulai memperhatikan peta dusunnya kembali. Luar biasa, beliau dengan teliti memberikan tanda –tanda mana saja yang sudah saya instruksikan sebelumnya. 

Jumlah kami yang bertiga belas memang kemudian terbagi di dua belas dusun untuk masing-masing mendampingi kepala dusun dalam menentukan titik-titik atau daerah seperti  jalan rusak, rumah tidak layak huni, sumber mata air, jalur penerangan, fasilitas sosial , buang sampah sembarangan, letak usaha kecil,  dan juga buang air besar sembarangan jika ada.  Dua belas dusun yang masuk dalam pendataan  tersebut yaitu Krajan, Banaran , Kayuapak dan Berokan,Tlogosari, Jangglengan, Kedungwangan ,Pakisan, Kaliwinong, Ploso , Mendongan dan Gentan.

Masing-masing kepala dusun menerima peta dusun yang tlah kami buat menggunakan peta satelit. Setelah semua mendapatkan petanya, ternyata ada  peta dusun yang masih belum sesuai. Namun, kejadian ini tidak lantas menghambat kegiatan yang tlah berlangsung.Ya, memang peta yang kami berikan tak sepenuhnya benar-benar seperti kondisi yang ada. Sehingga beberapa peta harus disesuaikan kembali.

[caption caption="Mahasiswa KKN Undip melihat kembali hasil pemetaan yang diperoleh di FGD Tahap I"]

[/caption]

Penerjunan dan Survei Langsung Lokasi

Setelah dilakukan FGD (Forum Group Discussion) di Balai Desa (25/1) , kami melakukan  kunjungan dan survei ke dua belas dusun di Desa Banyukuning   untuk melihat keadaan infrastruktur secara langsung dimulai pada hari Selasa (26/1). Selain melakukan survei lokasi, kegiatan kunjungan kerumah Kepala Dusun juga dilakukan guna melengkapi data  seperti gambaran tentang kondisi air minum, sanitasi, kondisi air minum, jalan lingkungan dan sarana ekonomi.

[caption caption="Dua Mahasiswa KKN sedang melakukan pendataan ulang di rumah Kepala Dusun"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun