Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Borborygmi, “Nada Dering” dari Perutmu

8 Februari 2016   14:49 Diperbarui: 8 Februari 2016   17:37 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Kebiasaan merokok, mengunyah permen karet dan meminum dengan bantuan sedotan dapat membuat kita lebih banyak menelan udara.

Lebih ke Rasa Malu

Memang dalam beberapa kejadian, perut bunyi ini atau keroncongan bukanlah suatu pertanda medis yang menakutkan namun lebih kepada rasa malu yang ditimbulkan. Bunyi yang terdengar memang tidak bisa terkontrol untuk keras atau pelan. Jika pelan tak terdengar mungkin tak akan menjadi masalah. Namun, jika yang ditimbulkan ternyata keras dan sampai terdengar di sekitar bisa jadi beda cerita. Padahal belum tentu juga yang mendengar suara itu tahu atau jikapun mengetahuinya benar-benar perduli.

Suara dari perut atau bising usus ini masih tergolong normal. Borborygmi hanyalah satu dari beberapa bising usus yang terjadi di dalam perut. Bising usus sebenarnya sering terjadi pada kita, namun sebagian besar hanya bisa terdengar lewat stetoskop. Namun, apabila bunyi yang ditimbulkan terasa menganggu atau terasa abnormal dari biasanya, silakan datang ke tenaga medis untuk diperiksa lebih lanjut. Karena pada beberapa kasus , suara gemuruh dari perut juga dapat disebabkan seperti adanya Intoleransi Laktosa,Alergi Makanan, Dispepsia,Penyakit Celiac, dan penyakit yang berkaitan dengan pencernaan lainnya.

Salam sehat,

Listhia H Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun