Senin (18/1) , nampak keramaian terjadi di lapangan Widaya Puraya UNDIP Semarang. Lalu-lalang kendaraan mulai mengisi tempat disekitar lapangan untuk diparkirkan. Sekitar pukul tujuh pagi, para mahasiswa sudah mulai sibuk menemukan lokasi barisannya dengan mencocokan lokasi dimana mereka ditempatkan. Sebuah papan nama berisi kecamatan dan kabupaten jadi patokan. Seperti layaknya upacara, mahasiswa mulai berjajar dengan mengenakan jaket yang sekilas sama dengan topi di kepala. Ya, hari ini adalah pelepasaan Tim I KKN Undip Tahun Periode 2015/2016.
[caption caption="krjogja.com"][/caption]
Menurut Peraturan Rektor Universitas Diponegoro No. 05 / 2013 tentang Pelaksanaan KKN di Universitas Diponegoro (Bab I , Pasal I, Ayat 1), Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi masalah-masalah serta membantu menangani permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan wilayah di lokasi KKN. Pada periode ini KKN akan berlangsung selama 35 hari dihitung semenjak 18 Januari 2015 sampai 24 Februari 2016 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Jumlah mahasiswa yang diterjunkan adalah sebanyak 3.976 orang yang terbagi pada tujuh wilayah kabupaten yaitu Magelang, Temanggung, Semarang, Kudus, Pati , Jepara dan Pemalang dengan total sebaran yaitu 31 kecamatan. Atau ada sekitar 10 sampai 13 mahasiswa pada satu desa.
Mahasiswa KKN diwajibkan untuk melaksanakan program yaitu monodisiplin sebanyak dua dan multidisiplin sebanyak 2 atau rasio monodisiplin dan multidisiplin sebesar 2:2. Program Monodisiplin adalah program yang berhubungan dengan kompetensi jurusan masing-masing mahasiswa. Sedangkan untuk multidisiplin yang diwajibkan adalah pendataan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) satu yang lain adalah terkait dengan Infrastruktur dengan kementerian PU PR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) atau Posdaya.
Prof Yos Johan Utama, selaku Rektor UNDIP, juga sempat memberikan nasihat dalam acara pelepasan tersebut. “Ada beberapa hal yang harus kalian ingat yang pertama jaga kesehatan dan keselamatan . Patuhi lalu lintas, topi KKN bukan pengganti helm”, tutur beliau dengan nada bercanda. Hal yang perlu diingat lainnya yaitu untuk menjaga nama baik UNDIP dan ambilah ilmu dari kegiatan KKN ini.
Pelepasan Tim I KKN Undip ditutup dengan pembacaan doa. Setelah barisan dibubarkan, pemandangan pun berubah menjadi ritual wajib yang sudah lumrah terjadi dimana-mana. Mengambil gambar menggunakan ponsel pintar.
Hari ini, kita tidak perlu perang gerilya untuk menjadi seperti Diponegoro. Cukup belajarlah untuk mengabdi. Bawa panji-panji Diponegoro, tetap diangkasa. Selamat berada di tengah masyarakat, Diponegoro Muda.
Salam,
Listhia H Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H