Desa Banyukuning terletak pada ketinggian 825 meter dari permukan laut dan membuatnya beriklim sedang. Desa ini bisa ditempuh sekitar 4 kilometer dari Kecamatan Bandungan, 30 kilometer jika dari Kabupaten Semarang dan 50 kilometer dari ibu kota provinsi Jawa Tengah. Lahan pertanian masih banyak ditemukan di sini. Beraneka tanaman pangan pun dikembangkan mulai dari padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, sayur mayur, buah-buahan dan juga perkebunan mawar. Sedangkan dari hasil perkebunan ada berupa kopi, cengkeh, dan jahe. Beberapa peternakan juga bisa ditemukan di sini, yaitu peternakan sapi, kambing, domba, ayam, dan bebek. Beberapa usaha kecil juga terasa denyutnya. Seperti di Dusun Tlogosari dengan Tahu Serasinya- tahu khas bandungan yang bertekstur lebih padat-, Dusun Berokan dengan gethuk gorengnya dan gula kacang di Dusun Ploso.
Melihat potensi yang ditemukan, Banyukuning sangat mungkin jika dibangun kawasan agrowisata. Ya, Kalau Agrowisata Lembah Asri di Purbalingga, bisa ambil strawberi. Agrowisata Kalibendo di Banyuwangi punya kopi dan Kusuma Agrowisata di Batu Malang bisa panen apelnya. Maka, kelak Bandungan juga bisa bersaing bersama kota-kota yang lebih dulu mengelola dirinya menjadi kawasan agrowisata yang juga patut kalian kunjungi, kok.
Siapa bilang Bandungan hanya soal tanda kutip yang berbau negatif? Tidak melulu. Selama 35 hari ke depan, saya akan memperkenalkan pada kalian. “Harta karun” apa yang saya temukan di sini dan mengubah pandanganmu tentang Bandungan yang kalian hanya tahu soal hotel dan karokeannya. Lihat, salah satu keindahan yang sayang jika tidak diabadikan. cekrek.
Listhia H Rahman