“Takut ngeliat timbangan”, begitulah status teman saya beberapa waktu yang lalu. Ada yang tahu kenapa teman saya ketakutan? Ya..apalagi kalau bukan karena keluhan selepas puasa dan berlebaran yang dialami kebanyakan orang, berat badan yang melonjak.
Bulan puasa sebenarnya dapat kita jadikan sebagai momen untuk menurunkan berat badan. Namun kebanyakan yang terjadi justru berbeda. Akibat pola makan yang tidak diperhatikan dan “balas dendam seharian” membuat tubuh justru mendapatkan kebutuhan energi yang berlebihan dan berakhir dengan berat badan bertambah.
Begitupun ketika lebaran tiba, makanan penggoda indera perasa makin berlimpah. Ditambah dengan tidak ada lagi batasan waktu untuk makan ini itu, bebas memakan apa saja membuat kita kalap dan akhirnya pun menambah sumbangan pada berat badan lagi.
Melihat status teman saya tersebut, saya memang tidak merespon langsung kepadanya. Namun saya respon saja dengan iseng ikut membuat status tandingan sekalian survey acak apa yang terjadi dengan berat badan teman-teman saya. “Udah pada lihat timbangan belum?”. Selang beberapa menit setelah membuat status tersebut, ramailah BB saya. Ya, beberapa teman langsung merespon dengan cekatan dan beraneka ragam jawaban.
“Belumm..aku masih (ngerasa) seksi kok”
“Udah, naik 4 kiloooo nih..”
“Gak berani...”
“Stabil dong..”
Saya akui, saya pun mengalami kejadian berat badan yang bertambah. Namun masih dalam rentang berat badan ideal, naik satu kilogram.hehe.
Memang ada yang mungkin senang berat badan bertambah saat usai puasa dan lebaran karena memang sedang program menaikan. Namun lebih banyak yang menjadi was-was karena berat badan naik tidak terkendalikan. Nah, mungkin kalian harus kembali pada pola makan yang benar untuk menyelesaikan masalah ini.
- Perhatikan Kebutuhan Harianmu
Dalam sehari, kebutuhan zat-zat gizi makro memiliki porsi yang berbeda. Komposisi yang disarankan adalah 55-60 persen untuk karbohidrat, 25-35 persen untuk lemak dan 10-15 persen untuk protein.Selain itu, kebutuhan zat mikro pun perlu diperhatikan, serat misalnya. Kebutuhan serat rata-rata adalah sekitar 25 gram. Kebutuhan cairan pun jangan sampai terlewatkan. Tentu kebutuhan ini akan berbeda menurut jenis kelamin, usia dan dalam kondisi tertentu (baik medis maupun non medis seperti menyusui)
- Jadwal Makan yang dianjurkan
Tahukah kalian bahwa jumlah makan yang ideal dijalankan adalah sebanyak 5-6 kali perhari? Ya, ada lima waktu yang dianjurkan yaitu makan pagi (06.00-07.00) , snack pagi (10.00), makan siang (12.00-13.00) , snack sore (16.00) dan makan malam (19.00-20.00).Bisa juga menambahkan snack malam jika dibutuhkan.
Namun perlu diingat juga pemilihan jenis makanan yang dikonsumsi. Misal pilihlah snack yang tidak tinggi energi, contohnya buah yang dapat kalian masukkan sebagai snack yang menyehatkan. Selain itu, usahakan jangan melewatkan waktu sarapan. Porsinya cukup 20-25 persen dari kebutuhan sehari kok. Sarapan adalah bahan bakar untuk awal harimu setelah beristirahat di malam hari.
Melewatkan waktu makan memang tidak memberikan efek yang langsung dirasakan, namun akan berefek jangka panjang. Jangan sampai menua dengan gangguan pencernaan.
- Pantau Berat Badan Kok Takut?
Mengecek berat badan bukanlah sesuatu yang patut ditakuti, karena dari apa yang muncul dari timbanganmu itu dapat menjadi salah satu indikator badan ideal.Selain itu memantau berat badan telah menjadi prinsip gizi seimbang selain berolahraga dan menjaga kebersihan.
Nah, bagaimana lebaran juga nambah lebar(an)? Kalau begitu, yuk berbenah pola makan dan aktifitasmu. Jangan lupa untuk memanajemen stress, waktu tidur dan selalu ingat berpikir postif. Oh ya, bersyukur setiap hari atas nikmat hidup tak ketinggalan.
"Jadi..udah cek timbangannya?"
Nunggu pakai timbangan yang sama seperti ilustrasi yah,,hihi
Salam sehat,
Listhia H Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H