Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Trilogi Lebaran: Kue Kering, Baju Baru dan Pertanyaan “Kapan Nikah?”

16 Juli 2015   20:38 Diperbarui: 13 Agustus 2020   10:07 4387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah selama hampir sebulan berjuang menahan nafsu duniawi, “hadiah” yang ditunggu masyarakat muslim di dunia akan datang sebagai tanda kemenangannya. Hari Raya Idul Fitri atau lebih sering kita menyebutnya sebagai Lebaran. Sudah siapkah kalian menyambutnya ?

Ya, Banyak cara menyenangkan yang kita lakukan untuk menyambut momen istimewa ini. Setidaknya ada tiga hal yang bisa diidentikkan , sebut saja Trilogi Lebaran : kue kering, baju baru dan pertanyaan “Nikah kapan”. Ups, poin ke tiga sepertinya sensitif ya, mblo! Lalu, seperti apa seharusnya kita menyikapinya? Berikut kita bahas satu per satu saja, ya.

  • Kue kering

Saat ibu sedang menata kue sagu keju , tiba-tiba saya gatal ingin menanyakan sesuatu.

“Mah, kenapa sih orang-orang kalau lebaran selalu nyiapin kue kering?”

“Ya kan buat kalo ada tamu”

"Kenapa selalu ada nastar, bangga banget kali rumah yang dulu jadi pelopor"

Saat lebaran, kue kering selalu hadir menjadi penghias di meja-meja setiap rumah sebagai teman tamu datang. Kue nastar, kue putri salju, reginang , kue sagu keju, opak, kacang goreng, kastengel, kembang goyang, keripik pisang , dan berbagai cemilan siap dipilih untuk dimakan disela-sela bermaaf-maafan.

Namun ternyata kue kering pun telah mengalami (r)evolusi, dahulu kue-kue kering banyak yang dibuat sendiri. Tidak seperti hari ini, banyak kue kering yang tersaji merupakan buatan pabrik-pabrik rumahan dengan alasan kepraktisannya. Padahal konon membuat kue sendiri dapat membuat bounding (ikatan) antar anggota keluarga dan tentunya dapat menjadi bahan pelajaran juga.Terlepas dari itu semua, mungkin kue kering yang hadir saat lebaran adalah tanda terima kasih untuk sanak saudara dan tetangga yang menyempatkan datang,kali yah. Jadi sudah berapa kue yang sudah ada di mejamu ?

 

  • Baju Baru

Sudah punya baju berapa sist?

 

Selama bulan puasa ini, setidaknya sudah dua kali bapak dan ibu mengajak pergi ke kota sebelah. Tujuannya apalagi kalau bukan beli baju baru. Pikiran membeli baju baru hampir dimiliki oleh sebagian besar orang untuk menyambut lebaran. Ah, iya kadang sayapun bertanya : Siapa sih yang memulai soal beli baju baru saat lebaran tiba yah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun