18 April, ada apa sih?
Sepertinya tidak terlalu banyak media yang memberitakan peringatan yang jatuh tepat ditanggal ini . Sayapun tadinya tidak mengetahuinya jika tidak iseng mengeceknya di mesin pencarian yang akhirnya membawa saya pada laman litbang.depkes.go.id tentang adanya “Hari Diabetes Nasional” pada tanggal 18 April.
Sayangnya, setelah mencari-cari sejarah peringatan Hari Diabetes Nasional, saya masih belum menemukannya. Awalnya saya pun hanya mengetahui Hari Diabetes Sedunia yang diperingati setiap tanggal 14 November dan diprakarsai oleh International Diabetes Federation (IDF) dan World Health Organization (WHO) itu. Ternyata, ada juga Hari Diabetes Nasional untuk Indonesia khususnya.
Diabetes Melitus (DM), orang Indonesia lebih familiar menyebutnya sebagai penyakit kencing manis. Penyakit metabolisme ini merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul karena adanya peningkatan gula darah diatas normal. Penyebabnya disebabkan karena gangguan metabolisme glukosa baik akibat kekurangan insulin secara absolut maupun relatif.
Seperti kita tahu, penyakit ini memiliki dua tipe yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. DM tipe 1 adalah diabetes yang terjadi akibat rusaknya pabrik insulin atau sel beta pada pankreas biasanya idiopatik (tidak diketahui sebabnya), sedangkan DM tipe 2 terjadi akibat resistensi/ketidakmampuan insulin mengenali glukosa sehingga glukosa didalam darah beredar secara berlebihan.Saat ini, DM Tipe 2 merupakan diabetes yang paling sering terjadi dan hal ini akibat dari faktor gaya hidup yang salah. Nah, pada kesempatan kali ini saya tidak akan mengupas lebih banyak tentang apa itu diabetes dan pencegahannya. Karena di tulisan saya terdahulu, saya pernah membahasnya. Bisa cek disini.
Berikut adalah hal-hal seputar Diabetes Melitus yang harus kalian ketahui :
Bagaimana Kondisi Penyakit Diabetes Melitus di Dunia?
Penyakit DM bukan hanya menjadi masalah yang dialami Indonesia saja, melainkan menjadi salah satu masalah kesehatan di tingkat global. Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2012, jumlah penderita DM makin bertambah dan menurut estimasi lebih dari 371 juta orang di seluruh dunia mengalami DM , 4,8 juta meninggal dan 471 miliar dolar AS dikeluarkan untuk pengobatannya,
Fakta-fakta Seputar Kejadian Diabetes Melitus di Indonesia
Melalui data Riskesdas 2013 dapat terlihat bagaimana status kesehatan masyarakat Indonesia baik di tingkat provinsi maupun nasional termasuk didalamnya adalah data mengenai Diabetes Melitus. Berdasarkan hasil wawancara terjadi peningkatan sebesar 1 persen dalam rentang enam tahun , dimana pada tahun 2007 sekitar 1,1 persen menjadi 2,1 persen di tahun 2013.
Angka Kejadian Diabetes Indonesia
Angka kejadian atau prevalensi diabetes dikelompokkan menjadi dua yaitu yang terdiagnosis dokter dan yang terdiagnosis atau gejala. Menurut data, prevalensi yang terdiagnosis dokter, terdapat 4 provinsi di Indonesia yang memiliki angka tinggi yaitu DI Yogyakarta, DKI Jakarta , Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur.
Sedangkan yang terdiagnosisi dokter/ gejala tertinggi ada di Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Karena angka kejadian yang terus meningkat dari tahun ke tahun dapat diiperkirakan pada tahun 2030 prevalensi diabetes mellitus di Indonesia dapat meningkat menjadi 21,3 juta.
Apa sih Gelaja-gejala seseorang dikatakan Diabetes Melitus?
Adalah 3 P yaitu Polidipsi (rasa haus berlebihan), Poliuri (sering kencing) terutama malam hari dan Poliphagi (sering merasa lapar) . Selain itu adanya penurunan berat badan yang tak terkendali secara cepat, merasa lemah, kesemputan pada tangan dan kaki, gatal-gatal , pengelihatn kabur, luka sulit sembuh dan ibu yang melahirkan bayi besar dengan berat badan >4 kg juga termasuk beberapa gejala yang bisa menyertainya. Pada penderita dikatakan terkena DM apabila kadar glukosa plasma puasa lebih dari 126 mg/dl dan glukosa darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl.
Nah, spabila seseorang dengan kadar glukosa darah diatas normal tetapi belum memenuhi kriteria diabetes, maka dianggap bahwa seseorang tersebut telah mengalami keadaan pre-diabetes yang beresiko menjadi DM Tipe 2. Untuk lebih lanjut, bisa membaca tulisan dari dokter Irsyal Rusad “Prediabetes (1); “Alarm” Diabetes yang Sering Diabaikan”.
Tidak ada salahnya untuk mengecek gula darah Anda. Ternyata bukan hanya hanya saldo ATM; notificaton media sosial yang ingin dicek, gula darah Anda-pun iya loh. Yuk.. Mari selamatkan masa depan diri sendiri dengan mencegahnya melalui gaya hidup yang baik dan jangan lupa memberikan dorongan semangat untuk penderitanya. Mencegah lebih baik daripada mengobati, jika sudah terlanjur kena ; Anda masih bisa hidup asal tahu bagaimana caranya ^_^
Tulisan yang akan mendatang, akan saya bahas mengenai diet untuk penderita DM , Selamat Hari Diabetes Nasional Indonesiaku!!
Salam sehat Indonesia,
Listhia H Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H