Mungkin banyak dari kita yang menyepelekan tindakan satu ini : cuci tangan. Ya, terkadang yang dianggap mudah dilakukan, mudah pula untuk di tinggalkan. Padahal , dari hal kecil seperti ini bisa jadi menimbulkan dampak yang besar. Mari merefleksi diri kita masing masing : Sudahkah kita mengindahkan anjuran mencuci tangan dengan sabun?
Hari ini tanggal 15 Oktober, hari yang ditetapkan PBB sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Namun, bukan berarti kita lantas mencuci tangan dengan sabun hanya pada tanggal ini. Sejatinya, tanggal 15 Oktober ini dijadikan sebagai peringatan kepada kita bahwa kegiatan mencuci tangan dengan sabun itu sangat penting dan dianjurkan untuk bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Dalam wikipedia dijelaskan bahwa Pengumuman penunjukkan Hari Mencuci Tangan Dengan Sabun Sedunia pada 15 Oktober dilakukan pada Pertemuan Tahunan Air Sedunia (Annual World Water Week) yang berlangsung pada 17-23 Agustus, 2008 di Stockholm . Hari Mencuci Tangan Dengan Sabun Sedunia diharapkan akan memperbaiki praktik-praktik kesehatan pada umumnya dan perilaku sehat pada khususnya
Mencuci tangan dengan sabun memang sederhana, tetapi manfaat yang dapat kita peroleh sangat luar biasa seperti dapat mencegah penyakit dan meningkatkan kualitas kesehatan. Sebuah jurnal Environmental Research and Public Health mengatakan bahwa "Saat seseorang mencuci tangannya dengan sabun dan air menghilangkan 92% organisme (penyebab penyakit infeksi) di tangan."
Selain itu pernyataan ini diperkuat bukti secara ilmiah bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, infekai Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan flu burung, bahkan disarankan untuk mencegah penularan influenza. Sayangnya, pentingnya perilaku sehat cuci tangan pakai sabun (CTPS) untuk mencegah penyakit-penyakit menular masih belum dipahami masyarakat secara luas dan praktiknya pun masih belum banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Perilaku hidup sehat seperti mencuci tangan dengan sabun harus mulai dibiasakan mulai sejak usia dini. Contohnya anak sekolah, karena pada usia ini mereka cenderungsangat aktif dan sangat rentan terhadap penyakit. Untuk itu dibutuhkan kesadaran dari mereka bahwa perilaku sehat cuci tangan pakai sabun itu penting dan perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak butuh waktu lama untuk mencuci tangan dengan sabun yang benar. Departemen Kesehatan dalam kampanyenya menganjurkan untuk mencuci tangan dengan sabun hanya dengan 20 detik. Berikut adalah penjelasan melalui gambar :
Lalu kapan waktu yang tepat untuk mencuci tangan dengan sabun? Biasanya kegiatan mencuci tangan paling sering dilakukan ketika kita hendak dan saat sudah selasai makan. Ya, memang benar karena pada saat makan kita akan rentan terhadap kuman. Kuman dapat dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Tangan kadang terlihat bersih secara kasat mata namun tetap mengandung kuman.Sabun dapat membersihkan kotoran dan merontokan kuman. Tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Apakah hanya saat makan kita mencuci tangan dengan sabun? Tidak. Dalam 10 Pesan Sehat dalam keadaan kedaruratan , Depkes RI dan UNICEF menganjurkan kita mencuci tangan dengan sabut pada saat sesudah buang air , setelah menceboki bayi atau anak, sebelum makan dan menyuapi anak, setelah memegang hewan, setelah bermain di tanah, lumpur atau tempat kotor dan bahkan seetelah bersin/batuk.
Semua berawal dari kita, siapa lagi kalau bukan diri sendiri yang memulai untuk berperilaku sehat ? Yuk mulai membiasakan mencuci tangan pakai sabun. Kalau kita selalu sempat untuk membalas pesan singkat dari teman atau kekasih , mengapa meluangkan 20 detik saja tidak bisa dilakukan? Bukan untuk orang lain, tetapi kembali lagi untuk kita sendiri.
Pak Kasur dalam lirik lagunya pun berkata : "Sebelum kita makan dik cuci tanganmu dulu.Menjaga kebersihan dik untuk kesehatanmu."
Hanya 20 detik, kita basmi kuman di tangan.
Selamat Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Se-dunia!
Salam,
Listhia H Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H