Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Lereng Sumbing: Muda yang Haus Budaya

20 Oktober 2014   05:52 Diperbarui: 4 Agustus 2020   09:54 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14137297211546264908
14137297211546264908
Oya, kuda lumping yang ditampilkan kali ini memang tidak murni dan bisa dibilang sebuah kreasi. Soalnya yang aku lihat ada juga penari wanita disini mengenakan kain bali serta gerakkannya sepintas seperti tari "pendet". Bukan ingin mengurangi nilai budaya yang ada, justru menambah sisi kreatif disini.

14137301611230878918
14137301611230878918
14137302691403009629
14137302691403009629

Tari Topeng Ireng adalah bentuk kesenian rakyat yang berbentuk  Tari yang ditarikan secara kelompok hasil budaya masyarakat Jawa yang telah berkembang di tengah masyarakat lereng Merapi - Merbabu sejak bertahun-tahun yang lalu yang berfungsi sebagai hiburan.Nah, tarian ini memang terlihat sangar apalagi hampir semua pemain mengenakan kostum dasaran hitam. Tetapi jika dimainkan dengan kompak, tarian ini dapat membuat semangat apalagi gemerincing klinting di kaki menambah kesan energik.

3.Kubro Siswa

Baju sekilas mirip baju bola, kaos kaki ngejreng, pakai kaca mata hitam. Itulah pemain kubro siswo. Memang kelihatan minimalis tanpa aksesoris neko-neko dan dandanan tebal seperti penampilan pemain yang lain. Iringannya pun lagu-lagu yang berbau nasehat dan sambutan untuk penonton. Soal gerakan terlihat simpel dan yang terpenting adalah kekompakan kelompok.

Sebagai penambah pengetahuan, tarian  Kubro  Siswo ini mirip  dengn jenis  tarian keprajuritan.  Gerak atau tariannya dengan posisi badan menunduk,seolah-olah  siap menyerang  lawan, tangan terkepal  di depan dada  dan langkah kaki mengikuti  ketuk bunyi bedugnya.

1413730849832600330
1413730849832600330
]
1413730953915916592
1413730953915916592
Begitulah sekiranya yang bisa aku bagikan kepada kalian. Sungguh rasanya seperti "diberi peringatan" untuk lebih mencintai ibu pertiwi tiap kali berkesempatan melihat hal semacam ini. Ya, budaya kita memang kaya , kaya raya segalanya. Jadi, masih adakah celah untuk "tidak bangga" menjadi Indonesia?

Jujur saya salut pada siswa-siswi yang tampil hari ini. Mereka tidak merasa minder untuk menunjukan bahwa mereka bisa tampil didepan umum dan yang paling terpenting adalah belajar tarian daerah mereka sendiri.

Sudah saatnya yang muda haus budaya negeri sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi? Dimana bumi dipijak,disitu langit dijunjung.

1413733730754300885
1413733730754300885
Salam budaya,

Listhia H Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun