Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Beberapa Alasan Kenapa Mahasiswa Harus Bergabung di Kompasiana

8 Januari 2015   02:22 Diperbarui: 7 Agustus 2020   09:31 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nyempill di Badan Ketahanan Pangan Jawa Barat

Sebelum mengulas lebih jauh tentang : Kenapa Mahasiswa Harus Bergabung di Kompasiana. Saya akan bercerita tentang awal mula bisa bergabung dan bertahan sampai sekarang mungkin akan berlanjut sampai nanti-nanti. Amin :D

Memang baru menginjak tiga bulan bergabung disini. Tepat pada 4 Oktober 2014, waktu itu sehari sebelum Idul Adha (kalo ga salah inget). Iseng-iseng daftar dikompasiana- dan menulis artikel pertama yang berjudul “Ibadah Berkah , Kolestrol tak Masalah”. Yup, menurut saya sendiri -artikel ini  dibuat pada momen yang pas sekali. 

Idul Adha yang identik dengan daging – dan tak akan jauh dari  namanya kolesterol.  Pasti banyak yang khawatir  tentang kolesterol-kan? . Satu lagi, kuliah di jurusan Ilmu Gizi jadi penyemangat buat menulis ini. Jadi makin terasa menggeltik buat menulis dan merasa akan "berdosa" apabila ilmu yang sudah didapat tidak diberitahukan. (Semoga Insya Allah,  ilmunya pun bisa manfaat ya. amin)

Waktu itu pun masih tidak begitu “ngeh” kalau disini ada kolom  highlight , headline , trending article atau featured article yang ternyata memang disediakan oleh admin kompasiana untuk artikel-artikel terpilih .  Bagi saya , niat yang utama adalah menulis -belajar menulis  adalah cara menghargai waktu yang baik. Berbagi bisa dengan berbagai cara dan tak melulu materi. Menulis adalah salah satu cara saya berbagi tentang apa saja yang saya ketahui. :)

Awalnya sempat deg-degkan juga, terlebih menulis artikel yang bersifat ilmiah. Takut salah menggiring opini masyarakat. Tapi, insha Allah dengan ilmu yang sudah saya pelajari di bangku kuliah - tidak akan menggeser terlalu jauh kok. 

Yeay, dengan bismillahirohmanirohim : saya beranikan untuk tekan publish. Sebenarnya sebelum bergabung dikompasiana, saya sudah sejak 2011 menggunakan protal blog berbasis blogspot. isinya? Bukan ilmiah. hehe kebanyakan galau , tapi tidak menjerumuskan pembaca buat cengeng lho *semoga*. Dan responnya pun Alhamdulilah, memasuk tahun ke 3 sudah mendapatkan 67.000 pengunjung. *tanpa aplikasi loh dan jarang dipromosikan, takut ketahuan galaunya haha*

Selang beberapa waktu, saya lihat dihalaman depan " lho,kok ada foto dan artikel yang barusan dipublish" Kemudian saya cobalah cek artikel yang saya buat tadi, dan ada sesuatu dipojok kiri.  “H dan L”. HL apa sih? Wih, ada apa? Apa ini cara kompasiana menyambut anggota baru? 

Nah,baru sadar tuh setelah artikel itu di selamatin oleh Bapak Tjiptadinata Effendi.Kompasianer of the year 2014.  Awalnya juga belum kenal beliau siapa. Ternyata...Pak Tijpta, terima kasih menjadi komentator artikel pertama saya, eh sama Bapak Axtea99juga.:”) Dan, baru tahu HL adalah siangkatan dari headline. Oh, sambil mlongo. Hehe

Alhamdulilah , seperti mendapatkan pelukan hangat dari admin kompasiana dan para kompasianer (sebutan anggota kompasiana).  #eh hehe . Saya merasa di terima dengan baik sekali disini. Ya, awalnya iseng  nulis yang kemudian membuat candu sampai sekarang ini. Dapat motivasi tambahan setelah mendapatkan HL pertama disaat pertama bergabung disini pula. 

Alhamdulilah. Terima kasih admin kompasiana dan kompasianer. Masih ingat juga, waktu nulis artikel sama sekali ga dikasih gambar ilustrasi. Dan lagi-lagi admin K emang baik banget, mencarikan gambar untuk artikel pertama saya.

Oh ada yang terlupa, semenjak menulis disinipun. Tulisan-tulisan saya menjadi menyebar kemana-mana. Dan yang membanggakan adalah sempat nongkrong disini

14206326011042722295
14206326011042722295
[/caption]

***

Oke, itu Cuma intro. Mari langsung masuk kedalam reff-aja yah. Betewe, saya tekankan lagi apa yang saya tulis pada paragraf pertama tadi yah. Beberapa Alasan Kenapa Mahasiswa harus bergabung di kompasiana. Berikut jawabannya :

1. Disini tempat yang pas buat belajar menulis

Saat ini menulis menjadi rutinitias yang tidak bisa kita tinggalkan. Menulis status di media sosial , misal. Hehe. Apa-apa yang kita kerjakan-sejagad harus tau. Entah itu penting atau tidak penting, tapi akan jadi penting bagi si pembuat status. Iyakan? 

Nah, di kompasiana bukan soal nulis status apalagi yang bau-bau galau nyalahin – ngeluhin dan hal-hal yang in-in lainnya. Lebih dari itu, disini lebih keren lagi. Menulis artikel bisa puisi boleh cerita fiksi monggo . Banyaaaak, dan lebih penting daripada status-status kejadian pribadimu aja. #ups Yaaaaa.. disini kalian bisa menulis tanpa dibatasi karakter. Tapi ingat menulis pun ada aturannya.

Belajarlah menulis hal-hal yang lebih penting. Sebagai mahasiswa tentu kita bukan orang tanpa ilmu. Kuliah kita buat apa?. Kalau bingung menulis apa, jangan khawatir..Jurusan yang kita pilih bisa jadi bahan untuk menulis loh. 

Misal Jurusan Ilmu Gizi tulislah hal-hal di rubik kesehatan terkait gizi, Jurusan  ekonomi bisa menginformasikan apa aja sih yang dipelajari anak ekonomi atau sudut pandang tentang perekonomian indonesia tuh gimana sih? atau yang jurusan politik boleh tuh menyumbangkan pandangannya terhadap atmosfer politik di indonesia, yang jurusan sastra? Waah, bisa jadi surganya menulis di fiksiana. 

Perlu digaris bawahi juga sih. Jurusan bukan tembok pembatas untuk menulis. Tapi hal  ini bisa menjadi dasar untuk menulis. Menyelingkuhi tulisan sah-sah saja. Misal anak gizi nulis di rubik budaya atau lagi galau terus buat puisi. Ya boleh, bebas. Merdeka. Menyenangkan bukan? 

Intinya, menjadikan galau bukan sekadar galau tapi lebih elegan dengan puisi atau sajak- atau tulisan “kiat-kiat menghadapi galau” mungkin lebih manfaat. hehe. Yang jelas dengan menulis, waktu yang kita gunakan akan lebih terasa berharga . Dan, bisa jadi kenangan juga loh, mungkin lima tahun , dua tahun , sembilan bulan atau dua detik lagi deh . Cek saja tulisannya , pasti dalam hati : Kok bisa yah nulis ini?

2. Kamu dinilai dari apa yang kamu tulis

Disini , mau cantik mau ganteng atau biasa-biasa aja bukan jadi poin penting tulisan yang dibuat akan nge-hits seperti (yang dirasa) si pembuat. Seperti kita tahu , media sosial sering menyuruhmu memasang foto bukan? 

Nah, ada kemungkinan, orang yang ingin menjadi temanmu melihatmu dari fisiknya saja. Disini? Noooway. Saya beritahu ya, disini kamu bakal dilihat dari apa yang kamu tulis-dari kata yang kamu olah. Dan buat penampilan fisik-bukan yang didewakan. Para kompasianer akan lebih mengutamakan dan melihat tulisan itu berdampak engga sih kalau dibaca? Oya, dalam kompasiana ini ada juga fasilitas penilaian tulisan : menarik-bermanfaat-aktual- inspiratif. 

Dari sini, kamu akan tahu bagaimana tulisan kamu direspon kompasianer lainnya. Di nilai.  Bukan seberapa manis senyummu, setebal apa bedakmu atau se-klimis apa sih rambutmu itu dan blablablaaaanya . 

3. Bisa Cari  “pacar”? . Kamu cari wawasan- semua dalam genggaman

Daripada ngutak-ngutik ga jelas di gadget atau menunggu balasan “pacar” yang entah ingat atau tidak . Lebih baik mampir kompasiana aja. Kalaupun tidak sempat nulis,bisa kok baca-baca disini. Apa aja? Banyaaaaak. 

Dari politik yang panas, tulisan fiksi yang menyentuh hati, ekonomi yang pasang surut, indahnya budaya negeri sendiri bahkan jalan-jalan di luar negeripun bisa. Yaa, jangan salah. disini banyak kompasianer yang menjadi diaspora (orang Indonesia yang tinggal di luar negeri) juga kok yang gak akan pelit buat ngebagi pengalaman di negeri orang. 

Saatnya membuka mata lebar dan melihat apa yang terjadi di luar sana. Jangan hanya jadi katak dalam tempurung. Duh, bukan jamannya lagi ngegalau saat nungguin pacar kamu. Baca saja kompasiana. Updatenya terjamin. Pengalaman yang saya dapat dari 3 bulan ini pun terasa. Kadang bisa merubah sudut pandang atas sebuah kejadian dan apa yang saya baca pun bisa menjadi bahan untuk ngobrol. Bahkan bisa jadi diskusi ketika Bapak saya mengajak bicara serius loh.

4.  Sekarang, Saatnya Temui Keluarga Barumu

Semenjak bergabung disini, kalian akan merasa beruntung karena dapat berkenalan dengan para kompasianer yang sudah lebih dahulu berada disini dengan segala keunikan dan kekhasannya. Masing-masing kompasianer memiliki cara dan sudut pandangnya sendiri-sendiri. 

Pokonya tidak membosankan. Jangan khawatir, selama kita baik dan bisa menjaga kata,  tentu “keluarga baru” mu disini tidak akan pernah menjauhimu. Ya, senang sekali ketika tulisan-tulisan yang saya dibuat kemudian mendapatkan komentar dari kompasianer atau sekadar  menilai saja. Itu tandanya : kita dianggap ada. Dan jangan lupa juga untuk mengunjungi “keluarga baru” disini, tengoklah dan berikan oleh-oleh (komentar). Tapi jangan seperti kabel putus, gak nyambung! Luangkanlah waktu untuk benar-benar membaca dan komentarlah. Jangan keluar jalur..nanti nabrak hehe ^^

***

Mungkin itu dulu yang bisa saya sampaikan yah. Hai mahasiswa, yuk bergabunglah dikompasiana. Hari ini , besok atau lusa? Jangan dipikir dua kalilah. Tidak akan rugi dan akan banyak manfaat. 

Dari teman yang hampir mencapai 200, saya yakin- mahasiswanya Cuma beberapa. Yuk, yang muda mari giatkan menulis. Apa gak malu yang sudah melewati muda saja menyempatkan untuk menulis kok. Dan gak pelit buat berbagi. Semua menjadi pekerjaan rumah dan catatan yang harus saya lakukan juga kok. Menulis.  Alhamduliah dalam 3 bulan ini sudah buat 32 artikel dan mendapat tanggapan 267 .

Oya sebelum lupa, gara-gara gabung dikompasiana beberapa teman pun menjadi sedikit khawatir dan pertanyaan ini sering nyangkut ditelinga : “Nanti kalau aku sama kamu ,ditulis dikompasiana gak?”  “kapan aku ditulis dikompasiana?” 

Hmmm,  semua  tulisan ada porsinya. Dan segala cerita hidup yang pernah saya alamipun engga selalu saya umbar pada publik. Tenang aja. Mungkin enggak ditulis hari ini, tapi besok-atau lusa bisa jadi keselip. hehe:D Satu lagi yah, semenjak bergabung disinipun , Bapak dan Ibu sering sekali memantau apa yang saya tulis dikompasiana dan dalam diamnya membaca semua artikel disini.

Silahkan bergabung bersama 270.000an (koreksi kalau salah ya) kompasianer disini, dan ceritakan pengalaman pertamamu.

Tulisan ini dibuat bukan bermaksud men-dosen-ni. heehe. Secara khusus judul dari tulisan ini memiliki sasaran Mahasiswa. Namun secara umum, untuk semua yang belum bergabung di kompasiana. Cari pasukan mahasiswa nih , buktikan tulisan mahasiswa bisa dipercaya:D

Saya mahasiswa, gabung dikompasiana dan saya bangga.

Salam..mat bergabung,

Listhia H Rahman

*merasa terpanggil untuk menulis ini disela-sela belajar Ujian Akhir Semester , sekalian mohon doanyaa ^^*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun