Waspada Anak Alami Attention Deficit Disorder (ADD)
lister yona br sihombing
Bahasa merupakan alat untuk manusia saling berkomunikasi, dengan bahasa manusia dapat mengutarakan pikiran, perasaan, dan kemauan. Komunikasi dapat berlansung dengan lancar jika manusia mampu berbahasa, jika manusia mengalami gangguan berbahasa maka komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar.
Manusia sudah diajarkan berbahasa sejak usia dini atau anak-anak. Â Oleh karena itu, orang tua perlu memperhatiakan perkembangan berbahasa anak sejak awal, bisa saja anak terkena gangguan berbahasa. Kemampuan dalam berbahasa dan berbicara anak dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor intrinsic(diri anak) dan faktor ekstrinsik(dari lingkungan). Faktor intrinsic merupakan kondisi pemabawaan sejak lahir termasuk fisioligis dari organ yang terlibat dalam kemampuan berbahasa dan berbicara. Faktor ekstrinsik berupa stimulus yanbg ada disekitar anak, terutama perkataan yang didengar atau ditujukan kepada si anak.
Attention Deficit Disorder (ADD) merupakan gangguan pemusatan perhatian. ADD adalah suatu ketidakmampuan neobiologis yang ditandai dengan adanya ketidakmampuan memusatkan perhatian, mudah mengalihkan perhatian, dan tanpa gejala hiperaktivitas. Selain Attantion Devicit Disorder (ADD) ada juga Attantion Deficit Hyperaktifitas Disorder (ADHD) yang merupakan ganguan pemusatan perhatian karena hyperaktifitas. Perbedaan ADD dengan ADHD tidak terlalu jelas karena juga merupakan gangguan pada pemusatan perhatian. Namun, ADHD merupakan gangguan prilaku yang khas dengan dengan gejala sulit memperhatikan, hiperaktif, disertai dengan dorongan impulsivitas yang tinggi.
Penyebab ADD
Attention Dificit Disorder (ADD) muncul karena adanya perbedaan respons kimiawi, structural dan jaringan pada otak anak. Hal ini sering timbul akibat adanya permasalahan genetic. Selain itu, diperkirakan adanya pola jaringan yang buruk pada jaringan otak.
Factor genetic memiliki peran yang sangat penting dalam munculnya penyakit ADD. Berdasarkan dari hasil penelitian dokter diperkirakan sekitar 40-60 % anak  yang terkena penyakit ADD disebabkan oleh factor genetic dari orang tua yang juga mengalami ADD.
Gejala ADD
- Sulit memperhatikan detail dan ceroboh.
- Sulit fokus jangka panjang dalam belajar dan bermain.
- Tidak fokus saat diajak berkomunikasi.
- Sulit memahami intruksi.
- Sering menghindar ketika diajak berinteraksi.
- Sering kehilangan barang.
- Perhatiannya mudah beralih dan mudah lupa.
- Gelisah.
- Sering berbicara berlebihan.
- Sulit menjawab pertanyaan.
Pencegahan
Upaya pencegahan penyakit Attantion Dificit Disorder (ADD) pada anak, orang tua dapat melakukan rangkaian terapi kedokter untuk membantu anak dan orang-orang disekitar untuk mengendalikan prilaku dan mencegah anak merasa tertekan dengan kondisi lingkungan yang dihadapi.
