Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia merupakan isu yang krusial dan kompleks. SDM yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk membangun negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, kenyataannya, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Berbagai faktor menjadi penyebab terhadap masalah ini, mulai dari tingkat pendidikan yang rendah hingga kesenjangan akses pendidikan di daerah terpencil. Dalam konteks ini, penting untuk memahami data yang menggambarkan situasi SDM di Indonesia serta mengaitkannya dengan perspektif Islam.
Data Terkini tentang SDM di Indonesia
- Tingkat Pendidikan: Berdasarkan data Susenas 2022, terdapat lebih dari 4 juta anak yang tidak memiliki akses terhadap pendidikan. Tingkat putus sekolah di Indonesia meningkat seiring dengan tingginya jenjang pendidikan. Lebih dari 70% faktor ekonomi merupakan penyebab utama putus sekolah, dan faktor-faktor lainnya adalah rasa malas, malu, minder, dan tidak minat belajar. Menurut data Kementerian Dalam Negeri, hanya sekitar 6,52% penduduk Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi (perguruan tinggi) hingga akhir 2022. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
- Kualitas SDM: Banyak orang Indonesia yang memiliki keterampilan rendah dan tidak siap bersaing dalam dunia kerja. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.
- Kesenjangan Akses Pendidikan: Di daerah terpencil, akses terhadap pendidikan berkualitas masih sangat terbatas. Ini menyebabkan perbedaan besar antara daerah maju dan daerah tertinggal.
- Minat Baca dan Literasi: Menurut UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%, artinya hanya 1 dari 1000 orang yang rajin membaca. Studi PISA dari OECD menyatakan bahwa 70% siswa Indonesia memiliki kemampuan literasi yang rendah. Faktor penyebabnya yaitu kemiskinan dan perbedaan prioritas, seperti lebih memprioritaskan membantu orang tua. Minat baca masyarakat Indonesia yang tergolong rendah, berdampak pada kemampuan belajar dan perkembangan pengetahuan.
Mengapa Masalah Ini Penting?
Rendahnya kualitas SDM berdampak langsung pada perkembangan ekonomi dan sosial di Indonesia. Jika banyak orang tidak memiliki pendidikan yang baik, maka sulit bagi negara untuk maju. Selain itu, hal ini juga mempengaruhi lapangan kerja, karena perusahaan membutuhkan karyawan yang terampil dan berpendidikan.
Perspektif Islam terhadap Kualitas SDM
Dalam Islam, kualitas sumber daya manusia (SDM) diartikan sebagai kemampuan berpikir, tenaga, dan kekuatan yang perlu dikembangkan dan dibina. Islam menekankan pentingnya meningkatkan kualitas SDM, dengan beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Mencari ilmu: Menurut ajaran Nabi Muhammad SAW, mencari ilmu adalah wajib sepanjang hayat.
- Memiliki pengetahuan umum dan agama: Selain pengetahuan umum, umat Islam juga perlu memiliki pengetahuan agama.
- Memiliki nilai dan tanggung jawab: Manusia yang unggul dalam Islam memiliki nilai dan tanggung jawab baik secara vertikal maupun horizontal.
- Memiliki social skill: SDM yang unggul juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi, memahami, dan membentuk hubungan yang harmonis dengan orang lain.
- Memiliki kesadaran bahwa bekerja adalah ibadah: Al-Qur'an menanamkan kesadaran bahwa bekerja berarti merealisasikan fungsi kehambaan kepada Allah.
- Memiliki sikap tegar, optimis, dan berpikiran positif: Dengan mengamalkan nilai-nilai Islam, manusia dapat memperoleh daya tahan yang kuat terhadap masalah dan ujian hidup.
Kesimpulan
Rendahnya kualitas SDM di Indonesia adalah tantangan besar yang perlu segera ditangani. Perspektif Islam menekankan pentingnya mencari ilmu sepanjang hayat, memiliki pengetahuan umum dan agama, serta mengembangkan keterampilan sosial dan profesional sebagai bentuk ibadah. Diperlukan juga kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan inklusif demi terwujudnya Indonesia emas 2045 nanti.
sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H